Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menhub Ungkap Alasan Masyarakat Batalkan Perjalanan saat Nataru

KAI Divre I SU akan bersiaga dalam menghadapi masa Nataru (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Jumlah pergerakan masyarakat selama Nataru 2024/2025 turun 14,46% dari survei potensi pergerakan sebelumnya
  • Alasan penurunan mobilitas termasuk faktor cuaca, izin, dan biaya, serta dekatnya Idul Fitri di bulan Maret

Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi mengungkapkan adanya penurunan pergerakan atau mobilitas masyarakat selama musim mudik dan liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Berdasarkan pemetaan pergerakan masyarakat yang dilakukan melalui data MPD operator selular seperti XL, Indosat, dan Telkomsel menunjukkan total pergerakan nasional selama masa Nataru dari 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 sebanyak 225,86 juta pergerakan.

"Jumlah orang melakukan perjalanan atau mobilitas intran dan antar provinsi se-Indonesia sebesar 94,67 juta orang. Realisasi orang yang bepergian selama masa Nataru lebih kecil 14,46 persen dari hasil survei potensi pergerakan selama Nataru, yaitu 110,67 juta orang dan turun sebesar 24,92 persen dari Nataru 2023/2024 yang sebanyak 126 juta," tutur Dudy saat menutup Posko Pusat Angkutan Nataru 2024/2025, Senin (6/1/2025).

1. Alasan penurunan mobilitas masyarakat

Suasana Taman Mini Indonesia Indah saat libur Nataru. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Dalam kesempatan tersebut, Dudy turut menjelaskan sejumlah alasan di balik penurunan mobilitas masyarakat selama Nataru.

"Berdasarkan survei lanjutan yang dilakukan, ada beberapa hal seperti faktor cuaca, tidak diberikan izin, tidak cukup biaya, serta Idul Fitri yang berdekatan jaraknya di bulan Maret menjadi alasan sebagian masyarakat membatalkan perjalanan mereka," kata Dudy.

2. Realisasi penumpang angkutan umum alami kenaikan

Suasana Taman Mini Indonesia Indah saat libur Nataru. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kendati dari sisi pergerakan masyarakat mengalami penurunan, momen Nataru 2024/2025 memberikan peningkatan realisasi penggunaan angkutan umum. Jumlah realisasi angkutan umum mulai 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 sebesar 16,7 juta atau naik 2,53 persen dibandingkan Nataru 2023/2024 sebesar 16,3 juta.

"Moda angkutan jalan sebanyak 3,5 juta penumpang, naik 2,14 persen dari 2023, yaitu 3,4 juta. Moda kereta api 4 juta penumpang, naik 6,3 persen dari 2023 sebanyak 3,8 jut," ujarnya.

"Moda laut sebanyak 1,6 juta penumpang, naik 6,5 persen dari 2023 sebanyak 1,5 juta penumpang. Moda udara sebanyak 4,7 juta penumpang, naik 7,05 persen dari 2023 yaitu 4,4 juta penumpang. Moda penyeberangan sebanyak 2,7 juta penumpang, turun 10,3 persen dari 2023, yaitu 3 juta penumpang," sambung Dudy.

3. Pergerakan kendaraan keluar Jakarta alami penurunan

Arus lalu lintas momen Nataru di Prambanan, Sleman, Senin (24/12/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Di sisi lain, pergerakan kendaraan keluar dari Jakarta baik melalui jalan tol atau non-tol kompak mengalami penurunan selama Nataru.

Dudy menyampaikan, total pergerakan kendaran keluar masuk Jakarta selama Nataru dari 18 Desember 2024 sampai 5 Januari melalui jalan tol adalah sebesar 6 juta atau turun 2,76 persen dari 2023 sebesar 6,2 juta.

"Kendaraan keluar masuk Jabodetabek melalui arteri atau non-tol sebanyak 17 juta untuk semua kendaraan, turun 16,19 persen dari 2023 yaitu pernah mencapai 20 juta," kata Dudy.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us