Menteri Iftitah Ajak Investor Bergabung Kembangkan Kawasan Transmigrasi

- Mentrans ajak dunia usaha jadi mitra bangun masa depan Indonesia
- Transmigrasi diyakini jadi motor penggerak ekonomi
Jakarta, IDN Times - Menteri Transmigrasi, M Iftitah Sulaiman, mengajak para investor dalam dan luar negeri terlibat dalam pengembangan transmigrasi baru yang menciptakan kawasan ekonomi baru berbasis kesejahteraan rakyat.
“Hal ini sejalan dengan konsep transmigrasi yang baru. Transmigrasi saat ini tak hanya sekadar memindahkan penduduk, tapi bagaimana menciptakan kawasan ekonomi baru sehingga mampu mengubah status sosial masyarakat menjadi meningkat dan sejahtera,” kata Iftitah dalam keterangannya, dikutip Jumat (13/6/2025).
1. Ajak dunia usaha jadi mitra bangun masa depan Indonesia

Iftitah juga mengajak dunia usaha dan komunitas internasional untuk menjadi bagian dari transformasi ini. Ia mengatakan, kementeriannya tak hanya ingin mengajak para investor mencari keuntungan, melainkan mitra membangun masa depan Indonesia.
“Kami membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya. Kami tidak hanya mengundang investor untuk mencari keuntungan, tapi untuk menjadi mitra dalam membangun masa depan,” ujar dia.
2. Transmigrasi diyakini jadi motor penggerak ekonomi

Dengan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar delapan persen di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Menteri Iftitah, menegaskan, transmigrasi adalah salah satu motor penggerak utama menuju pencapaian tersebut.
Untuk membangun investasi yang keberlanjutan, Kementerian Transmigrasi telah menyiapkan 2.000 Tim Ekpedisi Patriot untuk meneliti dan memetakan potensi unggulan yang berada kawasan transmigrasi. Dengan begitu, maka mampu menggerakan ekonomi yang rakyat.
“Inilah masa depan transmigrasi, kami akan melibatkan pemikir dan peneliti yang terbaik dari dalam maupun luar negeri untuk memetakan potensi unggulan di setiap daerah kawasan transmigrasi,” kata dia.
3. Transmigrasi dinilai terbukti bawa perubahan

Iftitah mengangkat salah satu cerita sukses para transmigran di Indonesia. Misalnya, Lukman warga asal Purworejo yang dahulu menjadi relawan gempa Palu. Kini dia sukses membina petani kopi dengan omzet Rp13 juta per bulan di Kawasan Transmigrasi Palolo, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.
Dia mengatakan, cerita Lukman ini menjadi bukti nyata bahwa transmigrasi baru yang ia usung bisa menciptakan perubahan besar untuk rakyat.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Ini adalah saat terbaik untuk menyatukan kekuatan, menjadikan bonus demografi sebagai peluang emas, dan kekayaan alam sebagai kekuatan berkelanjutan. Bersama, kita bangun Indonesia yang maju, mandiri, dan sejahtera untuk semua,” kata dia.