Menteri PPN Belum Tahu Trump Mau Investasi di Ibu Kota Baru
Jakarta, IDN Times - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa mengaku belum tahu soal rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin berinvestasi di ibu kota negara (IKN) baru Indonesia. Ketertarikan itu bakal disampaikan dalam pertemuan antara Presiden Joko "Jokowi" Widodo dengan Trump dalam waktu dekat. Rencananya, kedua kepala negara ini akan membahas investasi di ibu kota baru.
Sampai saat ini, pemerintah tengah membuka peluang investasi kepada swasta di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang merupakan lokasi IKN.
"Saya belum tahu (soal minat investasi Trump) itu," ujarnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/2).
1. Pemerintah bakal merinci investasi yang ada di IKN
Suharso menjelaskan, pemerintah belum bisa memastikan proyek investasi yang bakal ditawarkan ke swasta. Saat ini, pihaknya sedang merinci proyek-proyek mana yang bakal dilakukan lewat kerja sama, baik itu investasi langsung maupun Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Rencananya, proyek-proyek itu bakal dibuat dalam beberapa klaster.
"Kita memerlukan rincian. Nanti setelah rinci ada cluster 1, 2, 3, satu siapa yang mau ambil, itu compete aja internasional," jelas dia.
2. Jepang hingga Amerika Serikat sudah menyatakan ketertarikannya berinvestasi di IKN
Pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini mengatakan, ada beberapa negara yang telah menyampaikan minatnya untuk berinvestasi. Beberapa diantaranya adalah Jepang, AS, Jerman, Spanyol hingga Korea Selatan. Namun tidak ada kesepakatan lantaran pemerintah belum memberi penawaran.
"Ya, kan burungnya belum dinyatain yang mana mau ambil kakinya, kepalanya belum ada kan. Saya kasih perumpamaan begitulah," ujarnya.
3. Suharso jelaskan tahapan penawaran investasi di ibu kota baru
Adapun penawaran investasi bakal diberikan apabila masterplan dari IKN telah rampung. Melalui masterplan itu, pemerintah sudah memiliki gambaran mana saja yang bisa ditawarkan kepada swasta, baik dalam bentuk investasi langsung maupun KPBU.
"Waktu masterplan sudah ada zonasi, sudah ada apa yang bisa ditawarkan.
Kita gak bisa sekarang kita tahu gimana. Bentuknya (penawaran) bukan hanya ke negara, ke para pengusaha-pengusaha nasional juga, pengusaha luar negeri. Mana saja," tegasnya.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
