Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

MRT Jakarta Mau buat Skybridge, Blok M Bakal Makin Ramah Pejalan Kaki

IMG_6242.jpeg
Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta, Farchad H. Mahfud dalam MRT Jakarta Fellowshop Program di Transport Hub, Jakarta, Kamis (7/8/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • MRT Jakarta berencana membangun skybridge di Blok M untuk meningkatkan kenyamanan pejalan kaki dan memaksimalkan fungsi ruang terbuka hijau.
  • Revitalisasi juga akan menambah bangunan multifungsi seperti residensial dan hunian, serta memindahkan jalur bus ke bawah tanah.
  • Proses perancangan area diperkirakan butuh 2 tahun, dengan pembangunan ditargetkan dimulai dalam 3-4 tahun ke depan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana mempercantik kawasan Blok M, salah satunya dengan membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) atau skybridge. Revitalisasi ini akan difokuskan pada area Stasiun MRT Blok M dan Terminal Blok M, termasuk area bawah tanahnya.

Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Farchad H Mahfud mengatakan, rencana ini dicetuskan untuk meningkatkan kenyamanan para pejalan kaki, sehingga kawasan Blok M bisa makin ramah pejalan kaki.

"Ini salah satu upaya untuk memanjakan pejalan kaki," kata Farchad dalam MRT Jakarta Fellowshop Program di Transport Hub, Jakarta, Kamis (7/8/2025).

1. Untuk memaksimalkan fungsi ruang terbuka hijau di Blok M

Akses jalan menuju Plaza Dua Blok M, Jakarta Selatan (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Akses jalan menuju Plaza Dua Blok M, Jakarta Selatan (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Farchad mengatakan, pihaknya sedang membuka beauty contest untuk menyeleksi mitra yang akan menggarap proyek revitalisasi ini. Proyek skybridge dicanangkan untuk bisa memaksimalkan fungsi ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan Blok M, sehingga lalu-lalang masyarakat bisa dilakukan di jembatan, terutama bagi para pekerja di kawasan tersebut.

"Fungsinya lebih orang-orang kantor, juga untuk belanja. Sehingga di bawah bisa multifungsi, bisa dipakai untuk kegiatan ruang terbuka pada waktu-waktu tertentu seperti kemarin waktu acara ulang tahun Jakarta ke-498 waktu Pak Gubernur hadir," ucap Farchad.

Selain itu, MRT Jakarta berencana memindahkan jalur bus menuju Terminal Blok M ke bawah tanah, sehingga pejalan kaki bisa lebih nyaman beraktivitas di kawasan itu.

"Sebetulnya bagaimana mengubah area ini yang tidak ramah pejalan kaki dari area Peruri ke area Melawai, sehingga orang bisa berjalan dengan mudah, tidak kehantam dengan tembok terminal. Ini harus yang harus direvitalisasi. Kita akan upayakan pengembangannya nanti semua bus-bus ini akan pindah ke bawah tanah, sehingga pergerakan orang akan dengan mudah," ujar Farchad.

2.  Bakal tambah bangunan-bangunan multifungsi

Potret Stasiun MRT Blok M, Jakarta Selatan (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Potret Stasiun MRT Blok M, Jakarta Selatan (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Revitalisasi itu juga dirancang menambah bangunan-bangunan multifungsi, seperti residensial atau hunian.

"The whole area ini terutama di sisi tengah. Itu ada area komersial, mixed use, atasnya adalah fungsi residential, residential ini bisa macam-macam bisa hotel, bisa apartemen, bisa ada banyak sekali yang datang dengan konsep yang berbeda," kata Farchad.

3. Pembangunan ditargetkan mulai dalam 3 tahun

IMG_6247.jpeg
Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta, Farchad H. Mahfud. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

MRT Jakarta memperkirakan proses perancangan area membutuhkan waktu sekitar dua tahun. Lalu, targetnya proses pembangunan akan dimulai pada tiga sampai empat tahun ke depan.

"Mungkin dalam dua tahun ke depan, mungkin ada proses desain dulu, baru akan proses pembangunan mungkin dalam waktu 3 atau 4 tahun ke depan baru akan dibangun," tutur Farchad.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us