Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Naiknya Gaji ASN Bikin Belanja Pegawai Tumbuh 13,4 Persen

ilustrasi ASN (Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah)
Intinya sih...
  • Realisasi belanja pegawai mencapai Rp242,2 triliun, tumbuh 13,4 persen year on year (yoy).
  • Belanja bansos per Oktober 2024 sebesar Rp122 triliun, naik 4,5 persen dari tahun lalu.
  • Kenaikan belanja negara pada Oktober 2024 dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 14,1 persen.

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara, mengungkapkan realisasi belanja pegawai yang mencapai 84,8 persen per Oktober 2024. Pemerintah merealisasikan belanja pegawai pada periode tersebut sebesar Rp242,2 triliun.

Capaian itu mengalami pertumbuhan cukup pesat, yakni 13,4 persen year on year (yoy) atau dibandingkan Oktober 2023 yang sebesar Rp213,6 triliun. Salah hal yang menjadi alasan tingginya realisasi dan pertumbuhan belanja pegawai tersebut adalah pembayaran tukin dan kenaikan gaji ASN.

"Ini pertumbuhannya untuk yang pembayaran gaji tukin reguler tumbuh 10,9 persen dan THR gaji 13 tumbuh 33,6 peresen. Tinggi karena di Januari yang lalu, ada kenaikan gaji. Jadi, kenaikan gajinya terus berlangsung sehingga secara year on year tiap bulan dibandingkan bulan lalu ada peningkatan," tutur Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa, di Jakarta, dikutip Sabtu (9/11/2024).

1. Belanja bansos tembus Rp122 triliun

Penyaluran bansos Kemensos. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sementara itu, Suahasil turut menjelaskan pemerintah telah menggelontorkan belanja bansos per Oktober 2024 sebesar Rp122 triliun. Angka tersebut mengalami peningkatan 4,5 persen bila dibandingkan periode sama tahun lalu.

"Bansos dilaksanakan oleh berbagai macam kementerian, termasuk oleh Kementerian Sosial untuk penyaluran PKH bagi 10 juta keluarga penerima manfaat, pembayaran untuk kartu sembako bagi 18,7 juta keluarga penerima manfaat. Di Kementerian Kesehatan, kami membelanjakan bantuan iuran untuk para penerima bantuan iuran jaminan kesehatan nasional yang jumlah penerima bantuan iurannya ada 96,76 juta peserta," tutur Suahasil.

Selain itu ada bantuan PIP bagi 15,1 juta siswa, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah bagi 789 ribu mahasiswa dan hampir 100 ribu mahasiswa di lingkup Kementerian Agama.

"Tentu, juga untuk di BNPB dalam rangka tanggap darurat bencana," kata Suahasil.

2. Realisasi belanja negara per Oktober 2024

ilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat adanya kenaikan belanja negara pada Oktober 2024 dibandingkan periode sama tahun lalu, yakni sebesar 14,1 persen.

"Untuk belanja, kita telah belanja Rp2.556,7 triliun. Ini artinya 14,1 persen growth dibandingkan tahun lalu posisi Oktober. Namun, ini baru 76,9 persen dari total pagu belanja negara yang di APBN 2024 adalah Rp3.325,1 triliun," tutur Sri Mulyani.

3. Capaian belanja pemerintah pusat

ilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)

Belanja pemerintah pusat pun mengalami pertumbuhan, yakni sebesar 16,7 persen dibandingkan Oktober 2023. Belanja pemerintah pusat mencapai Rp1.834,5 triliun atau 74 persen dari target APBN.

Adapun rinciannya terdiri atas belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp933,5 triliun atau tumbuh 21,4 persen dari tahun lalu. Selain itu, ada juga belanja non-K/L sebesar Rp901 triliun atau tumbuh 12,1 persen.

"Kalau teman-teman ingat, bulan lalu ada yang bertanya apakah menuju akhir tahun akan ada percepatan belanja seperti biasanya, memang iya, dan ini sudah mulai kelihatan, akhir Oktober sudah kelihatan 85,6 persen. Jadi ini akan terus meningkat sampai dengan akhir tahun nanti," ujar Suahasil.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us