Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Nasib Perpanjangan Ekspor Konsentrat Freeport Akan Diputuskan Prabowo

Presiden RI Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/12). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)
Intinya sih...
  • PT Freeport Indonesia (PTFI) mengajukan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga hingga 2025.
  • Keputusan perpanjangan izin akan ditentukan setelah rapat dengan Presiden Prabowo Subianto, mempertimbangkan kepentingan Freeport dan negara.
  • Pihak Kementerian ESDM mengkaji permohonan terkait insiden kebakaran fasilitas asam sulfat di smelter Manyar milik PTFI di Gresik, Jawa Timur.

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan PT Freeport Indonesia (PTFI) telah mengajukan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga untuk 2025.

Permohonan tersebut sedang dibahas oleh Kementerian ESDM bersama Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian, mengingat keputusan tersebut melibatkan berbagai kementerian.

"Freeport, mereka sudah ajukan untuk 2025, dan kami dari Kementerian ESDM lagi membahas, dan sudah dilakukan rapat dengan Kemenko, karena ini lintas kementerian," kata Bahlil di Kantor BPH Migas, Jakarta, Selasa (7/1/2025).

1. Hasil rapat akan dilaporkan ke Prabowo

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di Gedung BPH Migas, Jakarta, Kamis (19/12/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Bahlil menyatakan keputusan akhir mengenai perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga Freeport Indonesia akan ditentukan setelah rapat dengan Presiden Prabowo Subianto.

Mantan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu menegaskan keputusan tersebut akan mempertimbangkan kepentingan terbaik bagi Freeport dan negara.

"Kami akan menunggu, tinggal kami laporkan kepada Bapak Presiden," ujarnya.

2. Perpanjangan ekspor dikaji menyusul insiden kebakaran

Kebakaran di pabrik asam sulfat Smelter PT Freeport Indonesia. Dok. Istimewa.

Bahlil menyatakan pihaknya mengkaji permohonan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PTFI terkait dengan insiden kebakaran pada Oktober 2024 yang merusak fasilitas asam sulfat di smelter Manyar milik PTFI di Gresik, Jawa Timur.

Dia menjelaskan meskipun smelter tersebut telah beroperasi, kerusakan pada fasilitas asam sulfat yang tidak lebih dari 10 persen dari total ruang lingkup smelter mengakibatkan terhentinya kegiatan lainnya.

"Padahal itu hanya tidak lebih dari 10 persen dari total ruang lingkup smelter itu. Itu kecil, tapi fatal juga sih soalnya itu," ungkapnya.

3. Freeport ajukan ekspor karena perbaikan smelter butuh waktu

Unit asam sulfat yang juga berfungsi sebagai fasilitas gas bersih di Smelter yang kebakaran. Dok. PT Freeport Indonesia.

Sebelumnya, Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas mengungkapkan kebakaran di smelter Gresik, Jawa Timur, memaksa operasional fasilitas dihentikan sementara. Smelter tersebut mengolah konsentrat tembaga menjadi produk bernilai tambah.

Dalam situasi tersebut, PTFI meminta fleksibilitas dari pemerintah untuk melanjutkan ekspor konsentrat tembaga selama 2025. Saat ini, izin ekspor hanya berlaku hingga 31 Desember 2024.

"Kan smelternya terjadi kecelakaan, kebakaran, sehingga memang harus berhenti dulu dan kita harus perbaiki dulu itu sehingga memang diperlukan fleksibilitas untuk bisa ekspor di tahun 2025 sampai dengan smelter itu beroperasi kembali," kata dia ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
Anata Siregar
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us