Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bahlil Belum Restui Permintaan Freeport Ekspor Konsentrat, Kenapa?

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia di kediamannya, Duren Tiga Barat, Pancoran, Jakarta, Rabu (27/11/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • PT Freeport Indonesia (PTFI) mengalami kendala operasional pada smelter barunya di Gresik, Jawa Timur, akibat kebakaran unit asam sulfat.
  • Pemerintah berhati-hati dalam menangani permintaan PTFI terkait izin ekspor konsentrat tembaga dan menegaskan agar kendala yang dihadapi tidak dijadikan alasan untuk terus mengekspor bahan mentah.

Jakarta, IDN Times - PT Freeport Indonesia (PTFI) menghadapi kendala operasional pada smelter barunya di Gresik, Jawa Timur, akibat insiden kebakaran yang terjadi pada unit asam sulfat.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakan, sebagai dampaknya, PTFI berencana mengajukan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga yang sebelumnya akan berakhir pada Desember 2024.

"Sekarang di Freeport lagi ada trouble dikit di asam sulfatnya kalau tidak salah ya, lagi mengajukan proposal untuk ekspor konsentrat," kata Bahlil dalam Indonesia Mining Summit 2024 di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

1. Pemerintah tak mau insiden smelter jadi alasan ekspor bahan mentah

Kebakaran di pabrik asam sulfat Smelter PT Freeport Indonesia. Dok. Istimewa.

Bahlil menegaskan pemerintah akan berhati-hati dalam menangani permintaan PTFI terkait izin ekspor konsentrat tembaga. Pemerintah perlu memastikan durasi dan kepastian penyelesaian masalah yang tengah dihadapi Freeport.

Ketua Umum Partai Golkar itu juga mengingatkan agar kendala yang dihadapi Freeport tidak dijadikan alasan untuk terus mengekspor bahan mentah.

"Saya bilang tunggu dulu, harus kita bicara jelas, berapa lama ini kerjanya?. Jangan sampai ini dianggap nanti Freeport jadikan ini alasan untuk ekspor raw material terus karena untung dari pada smelter tidak terlalu banyak," tuturnya.

2. Bahlil sebut Freeport sempat maju mundur buat bangun proyek smelter

Unit asam sulfat yang juga berfungsi sebagai fasilitas gas bersih di Smelter yang kebakaran. Dok. PT Freeport Indonesia.

Bahlil mengungkapkan, PTFI pada 2021 sempat ragu-ragu dalam merealisasikan pembangunan smelter tembaga. Pemerintah, menurutnya, bersikap tegas dengan tidak memberikan izin ekspor bahan mentah konsentrat selama proyek tersebut belum terealisasi.

Namun, Bahlil menyampaikan rasa syukur karena smelter tersebut kini telah selesai dibangun dengan investasi mencapai 3 miliar dolar AS. Terlebih, smelter itu menjadi fasilitas pengolahan tembaga single line terbesar di dunia.

"Alhamdulillah sekarang smelter Freeport sudah jadi, investasinya 3 miliar dolar AS, terbesar di dunia untuk single line daripada smelter tembaga. Tepuk tangan untuk Freeport," ujarnya.

3. Pemerintah selama ini tak tahu kandungan emas dikeruk Freeport

tambang Grasberg yang ada di Papua, Indonesia (commons.wikimedia.org/Alfindra Primaldhi)

Mantan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu memaparkan, selama ini tidak diketahui secara pasti terkait jumlah emas yang dihasilkan Freeport Indonesia dari tambang di Timika.

Kini, melalui proses hilirisasi, sebanyak 3 juta ton konsentrat yang diolah kini mampu menghasilkan sekitar 50-60 ton emas.

"Dulu kan kita nggak pernah tahu berapa emas yang Freeport keluarkan dari Timika, kampung saya. Sekarang 3 juta ton konsentrat yang dihasilkan dari Timika setelah diolah itu mendapatkan kurang lebih sekitar 50-60 ton emas," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us