Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Negara Penghasil Lithium Terbesar yang Jadi Kunci Masa Depan Energi

ilustrasi baterai lithium (pexels.com/Sergei Starostin)
ilustrasi baterai lithium (pexels.com/Sergei Starostin)
Intinya sih...
  • Chile memiliki cadangan lithium terbesar di dunia, dengan produksi tinggi dan lokasi utama eksplorasi di gurun Atacama.
  • Australia memimpin dalam produksi lithium global, dengan cadangan besar yang ditambang dari batuan keras di tambang Greenbushes.
  • Argentina merupakan bintang baru di pasar lithium dengan pertumbuhan produksi lebih dari 100 persen dalam satu dekade terakhir, serta masuk dalam "lithium triangle" bersama Chile dan Bolivia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam beberapa tahun terakhir, kebutuhan akan energi bersih semakin melonjak. Mobil listrik, smartphone, laptop, hingga sistem penyimpanan energi dari sumber terbarukan semuanya membutuhkan baterai lithium-ion sebagai jantung utamanya.

Itu sebabnya, lithium kini jadi komoditas super penting di era transisi energi global. Permintaan yang semakin tinggi bikin negara-negara besar berlomba-lomba meningkatkan produksi sekaligus mengamankan cadangan lithium untuk jangka panjang.

Bukan cuma soal tambang, negara penghasil lithium juga otomatis punya peran strategis dalam arah masa depan energi dunia. Dari Australia sampai Portugal, setiap negara punya kontribusi besar dalam menyokong kebutuhan baterai di pasar global.

Kalau kamu penasaran siapa saja pemain utama di balik “emas putih” ini, berikut daftar 8 negara penghasil lithium terbesar yang jadi kunci masa depan energi.

1. Chile

ilustrasi negara Chile (pexels.com/Alisha Lubben)
ilustrasi negara Chile (pexels.com/Alisha Lubben)

Chile dikenal sebagai negara dengan cadangan lithium terbesar di dunia. Dengan cadangan sekitar 9.300 ribu ton, Chile menguasai lebih dari 30 persen total cadangan global.

Produksi tahunan mereka juga tinggi, meskipun masih berada di posisi kedua setelah Australia. Area gurun Atacama jadi lokasi utama eksplorasi karena kandungan lithium brine-nya sangat melimpah.

2. Australia

ilustrasi kota Sydney, Australia (pexels.com/Allyson Fernando)
ilustrasi kota Sydney, Australia (pexels.com/Allyson Fernando)

Australia jadi juara dalam urusan produksi lithium global. Tahun 2024 saja, produksinya mencapai lebih dari 91 ribu ton.

Cadangan mereka juga gak kalah besar, sekitar 7 ribu ribu ton. Australia banyak menambang lithium dari batuan keras, terutama di Greenbushes, salah satu tambang lithium terbesar di dunia.

3. Argentina

ilustrasi bendera negara Argentina (pexels.com/Fabian)
ilustrasi bendera negara Argentina (pexels.com/Fabian)

Argentina jadi salah satu bintang baru di pasar lithium. Dengan pertumbuhan produksi lebih dari 100 persen dalam satu dekade terakhir, Argentina makin diperhitungkan.

Produksinya mencapai 18 ribu ton dengan cadangan sekitar 4 ribu ribu ton. Bersama Chile dan Bolivia, negara ini masuk dalam “lithium triangle” yang terkenal punya sumber daya melimpah.

4. China

ilustrasi negara China, Tiongkok (pexels.com/Hao Liang)
ilustrasi negara China, Tiongkok (pexels.com/Hao Liang)

China bukan hanya produsen besar lithium, tapi juga pusat global untuk pemurnian dan pembuatan baterai. Produksinya mencapai lebih dari 35 ribu ton dengan cadangan sekitar 3 ribu ribu ton. Posisi ini bikin China punya kontrol yang kuat dalam rantai pasokan baterai dunia, dari bahan mentah sampai produk akhir.

5. Amerika Serikat

ilustrasi negara Amerika Serikat (pexels.com/Quintin Gellar)
ilustrasi negara Amerika Serikat (pexels.com/Quintin Gellar)

Meskipun punya cadangan besar sekitar 1.800 ribu ton, produksi lithium Amerika Serikat masih tergolong kecil, hanya sekitar 0,6 ribu ton di tahun 2024. Salah satu penyebabnya adalah terbatasnya aktivitas penambangan serta isu lingkungan. Walau begitu, cadangan besar ini tetap membuat AS jadi pemain penting dalam jangka panjang.

6. Zimbabwe

ilustrasi negara Zimbabwe (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)
ilustrasi negara Zimbabwe (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Zimbabwe mulai naik daun sebagai produsen lithium, dengan produksi mencapai hampir 15 ribu ton. Cadangannya sekitar 480 ribu ton, cukup untuk menjadikan negara ini menarik bagi investor global. Banyak perusahaan teknologi dan otomotif dunia kini melirik Zimbabwe sebagai sumber alternatif.

7. Brazil

ilustrasi negara Brazil (pexels.com/Diego Rezende)
ilustrasi negara Brazil (pexels.com/Diego Rezende)

Brazil juga ikut mencatatkan pertumbuhan pesat, dengan produksi sekitar 5 ribu ton. Cadangannya mencapai 390 ribu ton, membuat Brazil masuk daftar pemain besar baru. Negara ini semakin dilirik karena stabilitas pasokan dan investasi yang terus mengalir ke sektor pertambangan lithium.

8. Portugal

ilustrasi negara Portugal (pexels.com/Nextvoyage)
ilustrasi negara Portugal (pexels.com/Nextvoyage)

Portugal mungkin hanya menyumbang produksi kecil, sekitar 0,4 ribu ton dengan cadangan 60 ribu ton. Tapi posisinya sangat penting karena menjadi satu-satunya produsen lithium skala besar di Eropa. Bagi Uni Eropa yang ingin mengurangi ketergantungan impor dari luar, Portugal adalah kunci dalam menjaga kemandirian pasokan baterai.

Lithium kini bukan sekadar mineral biasa, tapi sudah jadi tulang punggung revolusi energi bersih dunia. Dari Chile yang kaya cadangan, Australia yang memimpin produksi, sampai Portugal yang menopang Eropa, setiap negara punya perannya sendiri.

Permintaan baterai untuk mobil listrik dan energi terbarukan akan terus meningkat, dan delapan negara ini bakal tetap jadi pusat perhatian. Kalau melihat tren sekarang, masa depan energi global memang sangat ditentukan oleh bagaimana negara-negara tersebut mengelola “emas putih” mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

3 Jenis Financial Investment, Bisa Dilakukan Tanpa Modal Besar

04 Sep 2025, 23:00 WIBBusiness