Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Argentina Setujui Proyek Lithium Rio Tinto Rp41 Triliun

Bendera Argentina (unsplash.com/Angelica Reyes)
Bendera Argentina (unsplash.com/Angelica Reyes)
Intinya sih...
  • Pemerintah Argentina menyetujui proyek tambang lithium senilai 2,5 miliar dolar AS oleh Rio Tinto untuk memperkuat posisi di pasar baterai.
  • Proyek Rincón akan produksi 60 ribu ton lithium karbonat kelas baterai per tahun dengan teknologi ekstraksi langsung yang ramah lingkungan.
  • Proyek ini menjadi simbol keberhasilan program deregulasi Presiden Milei dan diharapkan menciptakan ribuan lapangan kerja serta menggerakkan ekonomi lokal di Salta.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Argentina resmi menyetujui proyek tambang lithium senilai 2,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) (Rp41 triliun) oleh perusahaan tambang global Rio Tinto pada Selasa (20/5/2025). Proyek ini menjadi tonggak penting dalam strategi Argentina menarik investasi asing di sektor energi bersih.

Proyek yang berlokasi di Provinsi Salta ini merupakan yang pertama disetujui di bawah skema insentif investasi baru RIGI (Rezim Insentif untuk Investasi Besar), program unggulan Presiden Javier Milei untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui deregulasi dan insentif pajak.

1. Produksi lithium Argentina capai skala global

Proyek Rincón akan dikembangkan untuk memproduksi 60 ribu ton lithium karbonat kelas baterai per tahun, naik signifikan dari kapasitas awal 3 ribu ton. Pembangunan fasilitas pengolahan dijadwalkan dimulai pertengahan 2025, dengan produksi komersial pertama pada 2028.

Menurut CEO Rio Tinto, Jakob Stausholm, teknologi ekstraksi langsung (DLE) yang digunakan di proyek ini akan mengurangi konsumsi air hingga 50 persen dibanding metode tradisional.

"Kami ingin memimpin dalam produksi lithium yang berkelanjutan dan bertanggung jawab," ujar Stausholm, dikutip dari Reuters.

Proyek ini diperkirakan akan beroperasi hingga 40 tahun dan memainkan peran penting dalam memenuhi lonjakan permintaan global terhadap baterai kendaraan listrik dan penyimpanan energi.

2. Milei dorong investasi lewat skema RIGI

Proyek Rincón menjadi simbol keberhasilan program deregulasi Presiden Milei, yang bertujuan menciptakan iklim usaha yang kompetitif di tengah tekanan ekonomi. Skema RIGI memberikan keringanan pajak, kemudahan ekspor, dan akses valuta asing bagi investor asing.

"Proyek ini menunjukkan bahwa reformasi ekonomi kami dipercaya oleh pasar internasional," kata Menteri Energi dan Pertambangan Argentina, dilansir dari MarketScreener.

Selama tahap konstruksi dan operasional, proyek ini diperkirakan menciptakan ribuan lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi lokal di Salta. Pemerintah menargetkan ekspor mineral, termasuk lithium, mencapai 13 miliar dolar AS (Rp213,4 triliun) per tahun.

 

3. Tantangan keberlanjutan dan dukungan komunitas lokal

Meski menjanjikan pertumbuhan ekonomi, proyek ini menghadapi tantangan seperti perizinan lingkungan dan hubungan dengan komunitas lokal. Rio Tinto menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.

“Keberhasilan jangka panjang proyek ini bergantung pada kerja sama erat dengan masyarakat setempat,” kata Manajer Komunitas Rio Tinto untuk Amerika Selatan, dikutip dari Charged EVs.

Berbeda dengan proyek serupa di Serbia yang menuai penolakan, Argentina berharap menjadi model keseimbangan antara pengembangan industri dan perlindungan lingkungan di kawasan Segitiga Lithium yang menyimpan 54 persen cadangan lithium global.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us