Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Optimisme Kesepakatan Shutdown AS Dorong Lonjakan Emas dan Saham

ilustrasi emas (freepik.com/wirestock)
ilustrasi emas (freepik.com/wirestock)
Intinya sih...
  • Lonjakan harga emas dorong optimisme investorPada Senin malam (10/11/2025), harga emas melonjak hampir 3 persen, menembus angka di atas 4.100 dolar AS (Rp68,4 juta) per ons di sesi pagi pasar Asia.
  • Saham Asia menguat terdorong sentimen positifBursa saham Asia menunjukkan penguatan yang signifikan. Indeks Kospi Korea Selatan naik 1,94 persen, sementara Nikkei 225 Jepang menguat sekitar 0,5 persen.
  • Indeks Nasdaq pulih kuat didukung optimisme teknologiIndeks Nasdaq naik 2,3 persen, menghapus sebagian besar kerugian yang dialami pekan sebelumnya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Harga emas melonjak tajam bersama dengan kenaikan indeks saham di Asia, pada Selasa (11/11/2025). Hal ini terjadi karena adanya tanda-tanda kesepakatan untuk mengakhiri shutdown pemerintah Amerika Serikat (AS) yang telah berlangsung lama.

Sentimen positif juga mendongkrak indeks Nasdaq naik signifikan, terutama setelah penurunan pekan lalu akibat kekhawatiran terhadap penilaian dan profitabilitas perusahaan kecerdasan buatan. Lonjakan ini mencerminkan optimisme pasar terhadap pemulihan situasi politik dan ekonomi AS.

1. Lonjakan harga emas dorong optimisme investor

Pada Senin malam (10/11/2025), harga emas melonjak hampir 3 persen, menembus angka di atas 4.100 dolar AS (Rp68,4 juta) per ons di sesi pagi pasar Asia. Kenaikan ini didorong oleh harapan bahwa shutdown pemerintah AS, yang telah berlangsung selama lebih dari 35 hari, akan segera berakhir.

Situasi shutdown menghambat rilis data ekonomi resmi sehingga investor mencari aset safe haven seperti emas untuk melindungi portofolio mereka.

"Ketegangan politik dan kurangnya data ekonomi membuat emas semakin diminati sebagai tempat berlindung investasi," kata Tim Waterer, analis pasar di KCM Trade, dilansir Reuters.

2. Saham Asia menguat terdorong sentimen positif

Bursa saham Asia menunjukkan penguatan yang signifikan. Indeks Kospi Korea Selatan naik 1,94 persen, sementara Nikkei 225 Jepang menguat sekitar 0,5 persen. Kenaikan ini seiring dengan optimisme investor terhadap prospek perdamaian shutdown pemerintah AS serta pulihnya sentimen perdagangan global.

Pasar juga mendapat dorongan dari laporan positif mengenai perdagangan dan pergerakan saham teknologi yang mendapatkan sentimen baik akibat inovasi di bidang kecerdasan buatan.

"Optimisme yang tumbuh terhadap berakhirnya shutdown membuka ruang bagi pemulihan pasar saham di Asia," kata pengamat pasar, dilansir CNBC.

3. Indeks Nasdaq pulih kuat didukung optimisme teknologi

Indeks Nasdaq naik 2,3 persen, menghapus sebagian besar kerugian yang dialami pekan sebelumnya akibat kekhawatiran seputar penilaian dan profitabilitas perusahaan AI. Saham perusahaan besar seperti Nvidia dan Alphabet mencatat lonjakan signifikan, masing-masing naik 5,8 persen dan 4 persen.

Analis pasar menyebutkan bahwa pergerakan ini merupakan refleksi antusiasme yang tinggi terhadap perkembangan teknologi AI dan dampaknya pada pasar modal.

"Pasar menunjukkan dukungan kuat pada saham teknologi, meskipun ada kekhawatiran gelembung, dengan fondasi keuntungan yang lebih baik daripada sebelumnya," kata Lori Calvasina dari RBC Capital Markets, dilansir Yahoo Finance.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

4 Strategi Mengembangkan Aset Kecil hingga Menjadi Sumber Kekayaan

13 Nov 2025, 05:05 WIBBusiness