Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pasar Cerna Sinyal Baru The Fed, Rupiah Menguat Tipis Hari Ini

ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Dolar melemah usai The Fed pangkas suku bunga
  • Suku bunga diproyeksi bisa turun lagi tahun depan
  • Rupiah diramal akan melemah di perdagangan akhir pekan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah tercatat menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Kamis (11/12/2025). Rupiah ditutup di level Rp16.676 per dolar AS.

Data Bloomberg menunjukkan rupiah ditutup di level menguat 12 poin atau 0,07 persen dibandingkan posisi penutupan sebelumnya di Rp16.688 per dolar AS. Sepanjang hari, dolar diperdagangkan di kisaran Rp16.644-Rp16.687 per dolar AS.

1. Dolar melemah usai The Fed pangkas suku bunga

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) memutuskan memangkas suku bunga acuannya menjadi 3,50%–3,75% dalam pertemuan Desember, sesuai ekspektasi dan menjadi level terendah dalam tiga tahun terakhir.

"Pada pertemuannya di bulan Desember, The Fed memutuskan memotong suku bunga menjadi 3,50-3,75 persen seperti yang sudah diperkirakan," ujarnya.

Dia menyebut hasil pemungutan suara Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menunjukkan komposisi 9-3. Gubernur Stephen Miran memilih pemangkasan lebih besar, yakni 50 basis poin. Sementara Jeffrey Schmid dan Austan Goolsbee memilih mempertahankan suku bunga di level sebelumnya.

2. Suku bunga diproyeksi bisa turun lagi tahun depan

Ibrahim memaparkan Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP) menunjukkan sebagian besar pejabat The Fed memperkirakan suku bunga dana federal pada 2026 akan berada di sekitar 3,4 persen, yang berarti hanya ada peluang pemangkasan 25 basis poin tambahan tahun depan.

Untuk jangka panjang setelah 2028, para pembuat kebijakan melihat suku bunga netral, tingkat suku bunga yang tidak menahan atau mendorong ekonomi berada di kisaran 3 persen.

Dalam konferensi persnya, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan para pembuat kebijakan membutuhkan waktu untuk menilai dampak dari tiga kali pemangkasan suku bunga sepanjang tahun ini. Dia mengatakan The Fed akan sangat mencermati perkembangan data ekonomi menjelang pertemuan Januari mendatang.

"Fokus pasar hari ini adalah Klaim Pengangguran Awal mingguan AS yang akan dirilis nanti malam pukul 20.30 WIB," kata Ibrahim.

3. Rupiah diramal akan melemah di perdagangan akhir pekan

Pada perdagangan sore, rupiah ditutup menguat 12 poin setelah sempat mencapai penguatan hingga 20 poin sebelum penguatannya mengecil.

Untuk perdagangan Jumat (12/12/2025), Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun berpotensi ditutup melemah di rentang Rp16.670–Rp16.710 per dolar AS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

MSIG Indonesia Perkenalkan Layanan Drone Survey demi Manajemen Risiko

11 Des 2025, 19:01 WIBBusiness