Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pasar Turun: Pengertian Bear Market, Penyebab, Tahapan dan Waktunya

ilustrasi saham (unsplash.com/Markus Spiske)
ilustrasi saham (unsplash.com/Markus Spiske)

Di dalam dunia investasi, terdapat istilah kunci dan simbol yang disebut sebagai pasar banteng (bull) dan beruang (bear). Simbol bull dianggap sebagai penangkap perasaan positif dan bear yang negatif, di mana pada pasar bull cenderung merujuk pada kenaikan 20 persen di pasar dari waktu ke waktu sedangkan bear mewakilkan penurunan 20 persen dari atasnya.

Simbol tersebut merujuk pada gerakan naik dan turun dari hampir semua hal seperti saham. Atau seringkali seorang investor mengatakan mereka sedang bullish atau bearish pada saham mereka.

1. Pengertian pasar turun atau bear market

ilustrasi investasi saham (unsplash.com/Jason Briscoe)
ilustrasi investasi saham (unsplash.com/Jason Briscoe)

Menurut World Economic Forum, bear market adalah kondisi pasar ketika mengalami penurunan harga yang berkepanjangan pada produk efek saham atau obligasi. Kondisi bear market juga dapat dikaitkan dengan penurunan ekonomi seperti resesi.

Penurunan pada harga saham terjadi karena banyaknya transaksi jual, biasanya disebabkan oleh antisipasi penurunan kegiatan ekonomi. Sementara pada obligasi, penurunan harga disebabkan oleh kegiatan suku bunga.

Bear market sering dikaitkan dengan penurunan indeks atau pasar secara keseluruhan. Namun, bisa juga dihubungkan dengan komoditas individual atau sekuritas.

2. Penyebab pasar turun atau bear market

Ilustrasi obligasi (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi obligasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Penurunan yang terjadi pada pasar dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut, yaitu

  • terjadi penurunan pada angka pendapatan;
  • terjadi peningkatan pada angka pengangguran;
  • adanya penurunan profit perusahaan;
  • adanya suku bunga yang diintervensi oleh pemerintah, misalnya kenaikan pada tarif pajak;
  • terjadinya penurunan pada kepercayaan investor pada perusahaan atau situasi sekitar.

3. Tahapan yang terjadi di dalam bear market

ilustrasi investasi (pexels.com/Yan Krukov)
ilustrasi investasi (pexels.com/Yan Krukov)

Bear market tidak terjadi secara tiba-tiba, karena segala sesuatu yang terjadi di pasti ada gejala yang mendahuluinya. Sehingga para investor dapat mengetahui dan mengantisipasi dampak buruk dari bear market. Setidaknya, ada empat tahapan yang terjadi di dalam bear market, yaitu:

1. Harga saham tinggi dan terjadinya sentimen investor

Harga saham yang menguat biasanya akan diikuti dengan sentimen positif dari investor. Namun pada tahapan ini, investor justru memilih mengambil keuntungan dan keluar dari pasar.

2. Harga saham mulai jatuh

Aktivitas perdagangan dan laba perusahaan yang mengalami penurunan juga akan memicu penurunan harga saham yang signifikan. Investor akan mulai panik karena sentimen menurun, oleh karena itu tahapan ini cukup mengkhawatirkan.

3. Munculnya spekulan

Spekulan sebagai salah satu pelaku di dalam pasar saham, berusaha mencari keuntungan besar dalam perdagangan saham dengan melakukan spekulasi atas perubahan harga saham yang terjadi. Bisa dibilang, harga saham dan volume perdagangan saham juga turut dipicu oleh kehadiran spekulan tersebut.

4. Secara perlahan harga saham akan terus menurun

Pada tahapan ini, bear market berpotensi menjadi build market karena harga saham yang rendah justru menjadi kabar baik bagi investor untuk membeli saham. Kondisi umum yang sering terjadi adalah melemahnya indeks harga saham.

Indeks akan mencapai posisi terendah terbaru setiap harinya. Sehingga nilai tertinggi indeks di hari berikutnya pasti lebih rendah dari hari sebelumnya.

4. Lama waktu terjadinya bear market

ilustrasi investasi saham (unsplash.com/Austin Distel)
ilustrasi investasi saham (unsplash.com/Austin Distel)

Sebenarnya, bear market tidak bisa dipastikan seberapa lama akan berlangsung. Tapi menurut sejarah ekonomi yang ada, bear market biasanya terjadi selama kurang lebih satu tahun. Sejak 1900 hingga 2008, telah tercatat terjadinya bear market sebanyak 32 kali dengan lama waktu rata-rata sampai 367 hari.

Sehingga, seolah-olah menjadi sebuah siklus 3 tahunan dalam pasar saham. Saat pasar mengalami resesi, maka ekonomi akan terguncang sehingga berhenti tumbuh dan mengalami kontraksi. Akibatnya, angka pengangguran akan semakin tinggi karena banyaknya perusahaan yang mengalami kerugian, sehingga harus melakukan pemutusan hubungan kerja dengan para karyawan.

5. Sejarah penyebutan istilah bear market

ilustrasi transaksi kredit (unsplash.com/dylandgillis)
ilustrasi transaksi kredit (unsplash.com/dylandgillis)

Penggunaan istilah ini menggambarkan bahwa kondisi pasar sedang mengalami kelesuan, sehingga tidak ada hubungannya dengan perdagangan beruang.

Istilah bear market mengaju pada teknik beruang ketika bertarung dengan musuhnya, yaitu banteng. Saat bertarung, beruang akan menghujam cakarnya ke arah bawah sedangkan banteng akan menyeruduk tanduknya ke atas.

Oleh karena itu, pertarungan dari kedua binatang tersebut dijadikan sebagai istilah untuk menggambarkan kondisi di dalam pasar saham. Bear market diindikasikan sebagai harga saham yang sedang mengalami penurunan, sedangkan bull market mengindikasikan harga saham yang sedang mengalami kenaikan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Langgeng Irma Salugiasih
3+
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us