Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penuhi Kebutuhan Domestik, Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura

IMG-20250612-WA0024.jpg
Direktur Utama Antam, Achmad Ardianto (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Intinya sih...
  • Antam impor 30 ton emas dari Singapura
  • Antam terpaksa impor emas karena produksi dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan masyarakat yang mencapai 43 ton per tahun.
  • Impor emas dilakukan dari perusahaan terafiliasi dengan LBMA dan Antam juga melakukan pembelian kembali emas dari masyarakat serta memurnikan emas dari perusahaan tambang di Indonesia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam Achmad Ardianto mengungkapkan, adanya impor emas yang dilakukan perusahaa dari Singapura. Hal itu disampaikan pria yang karib disapa Didi tersebut dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Senin (29/9/2025).

Pimpinan Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade pun bertanya besaran impor emas yang dilakukan Antam dari Singapura.

"Mungkin 30 ton-an pak," jawab Didi atas pertanyaan tersebut.

1. Antam terpaksa impor emas

Butik Emas Antam Setiabudi One, Jakarta Selatan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Butik Emas Antam Setiabudi One, Jakarta Selatan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Didi menjelaskan, produksi emas Antam masih belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Menurut Didi, emas yang dihasilkan tambang Antam hanya 1 ton setahun, sedangkan kebutuhan masyarakat terhadap emas saat ini mencapai 43 ton.

Untuk diketahui, tambang emas Antam satu-satunya hanya berada di Pongkor. Didi pun mengaku, Antam terpaksa melakukan impor emas untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

"Ya judulnya terpaksa pak karena kebutuhan masyarakat besar, sementara sumber tidak ada," kata Didi.

2. Impor emas tidak dilakukan sembarangan

ilustrasi impor (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, Didi memastikan impor emas yang dilakukan Antam tidak sembarangan. Antam mengimpor emas dari perusahaan atau lembaga yang terafiliasi dengan London Bullion Market Association (LBMA).

Perusahaan-perusahaan itu terklasifikasi menjadi tiga, yakni bullion bank, refinery, dan trader. Hal tersebut yang kemudian membuat Antam seakan-akan mengekspor emas. Padahal, Didi memastikan Antam tidak pernah mengekspor emas produksinya.

"Nah kita membeli dari bullion bank maupun refinery maupun bullion trader yang ada di Singapura maupun Australia, dengan harga pasar pak. Jadi semuanya itu sebenarnya transparan dan bisa dilacak," ujar Didi.

3. Cara lain Antam penuhi kebutuhan emas domestik

Ilustrasi emas Antam. (IDN Times/Mhd Saifullah)
Ilustrasi emas Antam. (IDN Times/Mhd Saifullah)

Impor bukan jadi satu-satunya cara Antam memenuhi kebutuhan emas domestik. Didi menjelaskan, ada dua cara lagi yang digunakan Antam untuk bisa memenuhi kebutuhan emas dalam negeri.

Pertama, Antam melakukan pembelian kembali alias buyback emas yang dibeli masyarakat dari Antam, kemudian dijual kembali ke Antam. Lewat cara pertama tersebut, Antam mencetak emas menjadi versi baru.

"Itu cuma 2,5 ton satu tahun dapatnya. Jadi kita masih shortage banyak. Dari mana yang lainnya? Dari perusahaan-perusahaan tambang di Indonesia yang memurnikannya di Antam," kata Didi.

"Jadi ada beberapa perusahaan pak seperti Indomuro, kemudian juga NHM, dan perusahaan-perusahaan di Indonesia yang menambang emas, mereka memurnikan di Antam, kemudian kita menawarkan apabila emasnya boleh dibeli sama Antam. Mereka mau menjualnya ke Antam," sambung dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Danantara Kejar Penyelesaian Merger BUMN Karya di Akhir 2025

29 Sep 2025, 19:13 WIBBusiness