Pemerintah Godok Wisma Atlet di Kemayoran Jadi Hunian ASN

- Pemerintah merancang kebijakan permanen untuk penggunaan Wisma Atlet setelah digunakan untuk penanganan pasien COVID-19.
- Menkeu Sri Mulyani merencanakan Instruksi Presiden baru untuk memanfaatkan Wisma Atlet secara efisien demi dampak positif bagi ekonomi dan fungsi publik.
- Wisma Atlet akan dijadikan perumahan bagi aparatur sipil negara (ASN) dan digunakan untuk event nasional serta dipelihara secara komersial.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah tengah merancang kebijakan baru terkait penggunaan Wisma Atlet secara permanen. Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengungkapkan, pihaknya telah membicarakan itu bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Pratikno menjelaskan, Wisma Atlet, yang awalnya dibangun sebagai tempat tinggal atlet dan kemudian difungsikan sebagai tempat penanganan pasien COVID-19, telah digunakan untuk berbagai keperluan pasca-pandemik.
Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang jelas untuk penggunaan jangka panjangnya. Pembahasan tersebut hanya fokus pada perumusan kebijakan permanen untuk Wisma Atlet ke depan.
“Jadi kita perlu untuk membuat kebijakan penggunaannya secara permanen ke depan. Kita hanya perlu membahas itu saja tadi,” kata Pratikno kepada jurnalis, Selasa (6/8/2024).
1. Alih fungsi Wisma Atlet ditetapkan lewat Instruksi Presiden

Sri Mulyani menyatakan, aset negara tersebut kini perlu dimanfaatkan secara optimal. Menurutnya, setelah masa pandemik terakhir, penting untuk memastikan aset tersebut tidak hanya menjadi beban biaya, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi dan fungsi publik.
Pemerintah, kata dia, sedang merancang Instruksi Presiden (Inpres) baru untuk memanfaatkan Wisma Atlet secara efisien. Inpres tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaannya, yang terdiri dari 10 tower.
Tujuannya untuk memberikan dampak positif bagi kegiatan ekonomi di sekitar Jakarta serta memenuhi fungsi publik. Upaya tersebut dilakukan untuk menyeimbangkan berbagai dimensi pemanfaatan aset, terutama dari segi biaya.
“Jadi, itu cukup besar untuk kita manfaatkan berbagai aktivitas itu dari Pak Mensesneg dan Menteri PU, satu minggu ini selesai, kita juga siapkan,” ujar Sri Mulyani.
2. Digunakan untuk keperluan komersial dan rumah ASN

Sri Mulyani menjelaskan, Badan Layanan Umum (BLU) telah melakukan asesmen dan menemukan minat untuk beberapa aktivitas komersial di lokasi tersebut. Selain itu, Wisma Atlet juga akan dijadikan perumahan bagi aparatur sipil negara (ASN).
“Karena banyak sekali ASN di sekitar Wisma Atlet ini, tapi tanpa menimbulkan signaling yang salah karena di sisi lain akan ada perpindahan ke IKN,” ujarnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menekankan, hal itu harus dilakukan tanpa memberikan sinyal yang salah terkait perpindahan ASN ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, mengingat beberapa kementerian masih akan beroperasi di Jakarta.
Sri Mulyani juga menambahkan, Wisma Atlet akan digunakan untuk event nasional dan akan dipelihara secara komersial. Pengelolaannya akan dilakukan oleh BLU di bawah Kementerian Sekretaris Negara, serupa dengan pengelolaan Gelora Bung Karno (GBK).
3. Awalnya direncanakan untuk hunian MBR setelah Asian Games

Pemerintah merencanakan pemanfaatan rumah susun (Rusun) di Kemayoran tersebut secara berkelanjutan setelah selesainya Asian Games 2018.
Seperti dikutip dari laman resmi Setkab, Rusun Kemayoran sementara dijadikan Wisma Atlet untuk para peserta Asian Games 2018 setelah proses pembangunannya selesai.
Setelah pelaksanaan event tersebut, Rusun Kemayoran akan diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Namun, hingga kini alih fungsi tersebut tak kunjung terlaksana.