Pemerintah Matangkan Blueprint Tanggul Laut Raksasa

- Proyek Tanggul Laut Pantai Utara Jawa perlu dimulai karena memakan waktu lama, bisa mencapai 10-20 tahun.
- Pembangunan harus efisien tanpa tergesa-gesa. Percepatan pembangunan tanpa perencanaan integratif berisiko tidak efisien.
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono menekankan pentingnya memastikan perencanaan atau blueprint pembangunan tanggul laut raksasa disusun dengan rapi dan terukur.
"Kita benar-benar harus meyakinkan blueprint-nya itu rapi benar," kata dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (17/6/2025).
1. Pemerintah ingin segera memulai pembangunannya

Dia mengatakan, pembangunan proyek Tanggul Laut Pantai Utara Jawa atau Giant Sea Wall (GSW) itu perlu segera dimulai karena memakan waktu lama. Durasinya bisa mencapai 10 hingga 20 tahun untuk melindungi kawasan pesisir utara Jawa secara menyeluruh.
"Kita tidak ingin lambat-lambat karena kita harus segera membangun ini karena jangka panjang ini. Ini bukan setahun, dua tahun tapi bisa 10 tahun bahkan 20 tahun," ujarnya.
2. Pembangunan harus efisien tanpa tergesa-gesa

Pria yang akrab disapa AHY itu mengingatkan percepatan pembangunan tidak boleh dilakukan secara tergesa-gesa. Menurutnya, tanpa perencanaan yang integratif, proyek berisiko menjadi tidak efisien.
"Sekali lagi kecepatan bukan berarti menjadi tergesa-gesa akhirnya ada yang tidak efisien atau bahkan harus dilakukan penyesuaian-penyesuaian yang tidak baik lah ke depan kalau tidak terrencana dengan integratif," tuturnya.
3. Berpacu dengan ancaman rob dan penurunan tanah

AHY menyampaikan, pihaknya bersama sejumlah kepala daerah turut membahas upaya perlindungan wilayah pesisir utara Jawa, dari Banten hingga Jawa Timur, termasuk Jakarta yang menghadapi ancaman serius.
"Khususnya Jakarta yang mengalami ancaman dari tingginya air laut dan menurunnya permukaan tanah," kata Ketua Umum Partai Demokrat itu.