Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tanggul Laut Raksasa Tak Full Beton, Dikombinasikan dengan Mangrove

Pembangunan tanggul pantai di pesisir Kusamba. (IDN Times/Wayan Antara)
Pembangunan tanggul pantai di pesisir Kusamba. (IDN Times/Wayan Antara)
Intinya sih...
  • Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono menjelaskan sejumlah lokasi masih memungkinkan ditangani tanpa konstruksi beton, yakni dengan pendekatan nature-based solution.
  • Berbagai studi yang melibatkan pemangku kepentingan dan kalangan akademisi menyimpulkan perlunya pendekatan yang integratif dalam pembangunan tanggul laut.

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan, proyek Tanggul Laut Raksasa tidak akan dibangun merata di seluruh wilayah pesisir utara Jawa.

Menurutnya, yang diprioritaskan adalah kawasan paling rentan terhadap banjir yang akan dibangun proyek Tanggul Laut Pantai Utara Jawa alias Giant Sea Wall (GSW).

"Ada yang memang sudah sangat parah, artinya tidak bisa, kita harus benar-benar membangun dinding tebal dan tinggi begitu. Tapi tidak semua dan ini juga kita prioritaskan mana yang paling rentan terhadap ancaman banjir," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (17/6/2025).

1. Mangrove bisa jadi alternatif pengganti tanggul beton

IMG-20250611-WA0014.jpg
Alat berat sedang melakukan penimbunan hutan mangrove di Pulau Tanjung Sauh, Batam (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Pria yang akrab disapa AHY itu menjelaskan, sejumlah lokasi masih memungkinkan ditangani tanpa konstruksi beton, yakni dengab pendekatan nature-based solution atau solusi berbasis alam, seperti penggunaan mangrove dan metode nonbeton lainnya.

"Ada lokasi-lokasi yang masih bisa kita tangani dengan menggunakan pendekatan natural tadi. Ada nature-based solution namanya, solusi berbasis alam. Menggunakan mangrove, menggunakan yang bukan beton lah kira-kira begitu," tuturnya.

2. Pendekatan disesuaikan dengan kondisi wilayah

WhatsApp Image 2025-06-14 at 20.04.21 (1).jpeg
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan banjir rob di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. (Dok. Pemprov Jateng)

Ketua Umum Partai Demokrat itu menyebutkan, berbagai studi yang melibatkan pemangku kepentingan dan kalangan akademisi menyimpulkan perlunya pendekatan yang integratif dalam pembangunan tanggul laut.

"Negara-negara yang sudah punya pengalaman sebelumnya itu memang bisa disimpulkan bahwa yang paling feasible, yang paling realistis adalah jika kita menerapkan pendekatan yang integratif dan tidak harus sama semuanya," ujarnya.

3. Menteri PU akui anggaran giant sea wall terbatas

Tanggul pantai di Jakarta Utara yang mengalami kebocoran. (Dok. Humas Pemkot Jakarta Utara)
Tanggul pantai di Jakarta Utara yang mengalami kebocoran. (Dok. Humas Pemkot Jakarta Utara)

Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo mengakui keterbatasan anggaran menjadi tantangan dalam pembangunan proyek Tanggul Laut Pantai Utara Jawa alias Giant Sea Wall (GSW). Meski demikian, dia menegaskan, proyek tersebut akan dilaksanakan secara serius di era Presiden Prabowo Subianto karena dinilai vital untuk menangani rob dan dampak perubahan iklim.

"Insyaallah itu akan terlaksana. Tapi mohon juga bersabar karena kami anggarannya dari waktu ke waktu juga sangat terbatas dan ada prioritas sana-sini, tapi bukan berarti kami diam, tidak. Insyaallah kami akan tetap berjuang," kata Dody dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (17/6).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us