Pemerintah Siapkan Anggaran dari APBN untuk Penanganan Wabah PMK

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan sumber dana untuk menangani wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) berasal dari negara alias Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Anggaran dari negara ya artinya APBN. Kita sedang persiapkan," kata Airlangga saat dikonfirmasi usai acara Pangan Nusantara di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2022).
1. Penanganan kasus PMK dilakukan secara mikro

Dikatakan Airlangga, pemerintah telah bergerak cepat guna menekan penyebaran PMK ke hewan ternak dengan membentuk gugus tugas yang dipimpin oleh Kementerian Pertanian dan melibatkan BNPB serta struktur dari Pemkab maupun Pemda.
"Pelaksanaannya sendiri secara mikro ya. Kita kawal di level desa dan kecamatan. Pemerintah sudah mengadakan 3 juta dosis vaksin. Kita juga akan terus mengadakan vaksinasi COVID-19 sampai dengan 28 juta. Hewan sehat divaksin hewan yang sakit akan diobati," ujar Airlangga.
2. Vaksinasi hewan ternak terus dilakukan

Adapun, vaksin hewan ternak khusus penyakit mulut dan kuku (PMK) sebelumnya telah tiba di Tanah Air pada Minggu (12/6/2022) lalu. Vaksin yang spesifik (homolog) dengan kasus yang terjadi di Indonesia ini, dikirim langsung dari Prancis dan mendarat melalui Bandara Soekarno Hatta di Tangerang. Jumlahnya kini mencapai sekitar 800 ribu sejak hari pertama kedatangan vaksin di Indonesia.
"Tentu ini hal yang sangat menggembirakan bagi kami, karena upaya yang kita siapkan berjalan sesuai jadwal. Sesuai janji kami, vaksin akan tiba di minggu kedua Juni 2022," ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri, beberapa waktu lalu.
3. PMK telah menyebar ke 19 provinsi dan 208 kabupaten

Berdasarkan data peta sebaran penyakit mulut dan kuku nasional per 21 Juni 2022, PMK telah menyebar ke 19 provinsi dan 208 kabupaten atau kota. Untuk jumlahya sendiri terdiri dari kasus sakit sebanyak 214.972 ekor, sembuh 67.717 ekor, pemotongan bersyarat 1.924 ekor, kematian 1.242 ekor dan yang sudah divaksinasi sebanyak 1.571 ekor.