Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemerintah Stop Subsidi BBM di 2023? Begini Jawaban Sri Mulyani

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Nusa Dua, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menegaskan bakal sebisa mungkin tetap mempertahankan subsidi harga bahan bakar minyak (BBM) pada 2023 mendatang.

Pergerakan harga minyak global yang masih terus naik jadi kekhawatiran banyak pihak bahwa pemerintah akan berhenti atau mengurangi subsidi harga BBM.

Namun, Bendahara Negara tersebut sampai saat ini masih belum bisa menyampaikan berapa besaran subsidi harga BBM yang pemerintah gelontorkan tahun depan.

"Kalau harga internasional bergerak, pertanyaannya di dalam negerinya akan tetap sama atau gak? Kalau tetap sama seperti sekarang ya berarti konsekuensinya subsidinya kita hitung. Perbedaan tadi dikalikan berapa jumlah konsumsinya. Nah ini yang disiapkan di dalam RUU APBN 2023," kata Sri Mulyani kepada awak media di Sofitel Nusa Dua, Bali, Rabu (13/7/2022).

1. Pemerintah akan manfaatkan proyeksi tahun depan

Ilustrasi kenaikan harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi kenaikan harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Pemerintah, sambung Sri Mulyani, mengandalkan proyeksi dari para ahli sebelum menentukan besaran subsidi di dalam APBN 2023 nanti.

Besaran subsidi tersebut sangat bergantung dari harga minyak di pasar global. Oleh karena itu, Sri Mulyani menyatakan forecasting atau proyeksi terkait harga minyak global tahun depan bakal jadi kunci utama pemerintah membuat besaran subsidi BBM.

"Kita sekarang coba untuk lihat forecast tahun depan harga minyak itu akan seperti apa, harga komoditas seperti apa, kan semua apalagi dalam situasi yang luar biasa sangat dinamis. Ini semua forecast kita lihat dan kita tanya semua ahli gimana sih kira-kira situasi pasar energi tahun depan," tutur Sri Mulyani.

2. Besaran subsidi dihitung dari banyak faktor

Ilustrasi pengisian BBM di SPBU Pertamina. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Oleh sebab itu, Sri Mulyani meminta kepada masyarakat agar tidak menebak-nebak besaran subsidi BBM yang mungkin bakal pemerintah anggarkan di dalam APBN 2023.

Hal itu lantaran banyaknya faktor yang mesti dihitung untuk bisa menghasilkan besaran subsidi BBM tersebut.

"Karena asumsi harga global dan juga dari sisi volume dikalikan perbedaan harga itu menjadi subsidi dan asumsi harga masih dikalikan exchange rate karena ini kan menyangkut barang yang diimpor," beber Sri Mulyani.

3. APBN terus dibuat untuk menjaga rakyat dan perekonomian

Ilustrasi APBN. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kendati belum ada kepastian berapa besar anggaran subsidi BBM tahun depan, Sri Mulyani memastikan bahwa APBN akan tetap difokuskan untuk menjaga perekonomian dan rakyat.

APBN masih akan memiliki tugas menghadapi guncangan-guncangan akibat pandemik, inflasi, naiknya harga minyak, naiknya harga komoditas dan pangan, serta kondisi geopolitik.

"APBN akan terus jadi instrumen yang menjaga rakyat dan ekonomi dan menjaga kesehatan APBN sendiri, itu selalu. Kita cari keseimbangan antara menjaga rakyat, menjaga perekonomian, dan menjaga APBN, tahun depan juga sama," ucap Sri Mulyani.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us