Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang pekerja memakai masker pelindung dan pelindung wajah saat tur media yang diselenggarakan pemerintah di Rumah Sakit Tongji menyusul penyebaran penyakit virus korona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, China, Kamis (3/9/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Jakarta, IDN Times - Pemerintah mewaspadai sejumlah risiko yang dapat memengaruhi perekonomian Indonesia, mulai dari kebijakan 'Zero COVID' atau 'Nol-COVID yang diterapkan oleh China hingga peningkatan inflasi yang terjadi di berbagai negara.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Nathan Kacaribu, mengatakan kondisi geopolitik Rusia masih menjadi risiko yang harus dimitigasi dalam konteks perekonomian global.

"Rusia yang juga terkait dengan geopolitik itu juga masih dalam konteks kontraksi (ekonomi). Ini risiko yang masih harus kita hadapi dan mitigasi dalam konteks perekonomian globalnya," kata Febrio dalam webinar, Jumat (13/5/2022).

1. Aktivitas manufaktur China menurun akibat kebijakan 'Zero COVID'

Ilustrasi pabrik. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Dia menjelaskan kebijakan 'Zero COVID' yang diterapkan oleh China akan berdampak pada penurunan kegiatan manufaktur di negara tersebut.

"Risiko yang mungkin harus kita hadapi adalah beberapa negara yang seperti Tiongkok yang menerapkan 'Zero COVID' policy itu mengakibatkan kontraksi di aktivitas manufakturnya," jelasnya.

2. Inflasi global bisa berdampak ke Indonesia karena negara-negara naikkan suku bunga

Editorial Team

Tonton lebih seru di