Jakarta, IDN Times- Setelah pembukaan mal pertamanya pada Mei 2015, PT AEON Mall Indonesia (AMI) terus berkembang menjadi salah satu pengembang pusat perbelanjaan terkemuka di Indonesia.
Pada 2021, AMI bekerja sama dengan PT NEC Indonesia (NEC Indonesia) menerapkan solusi ritel cerdas yang terintegrasi penuh di keempat malnya yang berlokasi di BSD City, Jakarta Garden City, Sentul City, dan Tanjung Barat, Jakarta Selatan.
Lalu, siapa pemilik AEON Mall yang tersebar di banyak negara?
Dilansir situs resmi AEON, perusahaan AEON didirikan oleh orang Jepang, Takuya Okada. Dia mendapat inspirasi saat melakukan perjalanan ke Amerika Serikat dan ia terkejut saat melihat jaringan ritel skala besar yang mendominasi di Negeri Paman Sam.
Lantas, dia kembali ke Jepang dengan antusiasme untuk membangun ritel sebesar di AS. Dia berbagi mimpinya dengan Kazuchi Futagi dan Jiro Inoue, pemilik bisnis ritel skala menengah mereka milik pribadi.
Dia mengusulkan untuk bersatu dan bergabung dalam upaya menciptakan konglomerat besar untuk memberikan nilai, produk, dan layanan terbaik kepada pelanggan Jepang.
Di Jepang pada 1969, mereka bertiga bersatu dan membentuk Japan United Stores Company atau disingkat JUSCO. Untuk memperluas penawaran, mereka bermitra dengan bisnis di seluruh Jepang dan bisnis mereka berkembang dan menjadi jaringan berskala nasional.
Selama bertahun-tahun, mereka beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan mereka. Dari sekadar ritel, JUSCO berkembang ke pengembangan real estate, jasa dan industri keuangan.
Asal usul nama AEON yakni pada 1989, perusahaan JUSCO resmi berganti nama menjadi AEON Co., Ltd. Nama tersebut diambil dari kata Latin yang berarti keabadian.
Hingga kini, jumlah pusat perbelanjaan AEON mencapai 202 dengan rincian 165 domestik (Jepang) dan di Luar Negeri sebanyak 37 yang tersebar di berbagai negara.