Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pendapatan Naik, Vale Indonesia Cetak Laba Bersih 3,5 Juta Dolar AS

PT Vale Tbk, Tambang Nikel, Sorowako (IDN Times/Uni Lubis)
PT Vale Tbk, Tambang Nikel, Sorowako (IDN Times/Uni Lubis)
Intinya sih...
  • Produksi nikel matte Vale Indonesia naik 9% qtq
  • Produksi nikel matte juga naik 12% yoy, pengiriman meningkat 7%
  • Laba bersih Vale Indonesia mencapai 3,5 juta dolar AS
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan peningkatan volume produksi nikel dalam matte sebesar 9 persen pada kuartal II-2025 dibandingkan kuartal I-2025 atau secara quarter to quarter (qtq).

Pada kuartal II-2025, Vale Indonesia mencatatkan produksi nikel dalam matte sebesar 18.557 metrik ton. Sementara pada kuartal sebelumnya, produksi nikel dalam matte dari Vale hanya 17.027 metrik ton.

"Perkembangan positif ini mencerminkan fokus perseroan yang berkelanjutan pada kualitas dan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan terencana yang efektif, yang keduanya penting bagi keberlanjutan operasional," kata Wakil Direktur dan Chief Operation and Infrastructur Officer Vale Indonesia, Abu Ashar dalam public expose pada Kamis (11/9/2025).

1. Kinerja produksi nikel Vale secara tahunan

ilustrasi PT Vale Indonesia menambang nikel (Youtube.com/PT Vale Indonesia Tbk)
ilustrasi PT Vale Indonesia menambang nikel (Youtube.com/PT Vale Indonesia Tbk)

Adapun secara tahunan, produksi nikel dalam matte Vale Indonesia juga mengalami peningkatan sebesar 12 persen selama kuartal II-2025 dibandingkan kuartal II-2024. Pada kuartal II-2024, produksi nikel dalam matte Vale Indonesia adalah sebesar 16.576 metrik ton.

Sementara itu, produksi nikel dalam matte yang berhasil dilakukan Vale pada semester I-2025 tercatat 2 persen lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu atau secara year on year (yoy)

Pada paruh pertama tahun ini, Vale Indonesia memproduksi nikel dalam matte sebesar 35.584 metrik ton, sedangkan tahun lalu produksi nikel dalam matte sebesar 34.774 metrik ton.

"Ke depannya, kami tetap optimis terhadap prospek produksi dan yakin akan kemampuan kami untuk mempertahankan stabilitas operasional sepanjang sisa tahun ini. Perseroan menargetkan total produksi sekitar 71.234 metrik ton nikel dalam matte untuk tahun 2025, meningkat dari target tahun lalu," tutur Abu Ashar.

2. Pengiriman nikel alami peningkatan

Pabrik pengolahan nikel PT Vale Indonesia di Sorowako yang dikelilingi lanskap hijau dan pegunungan (Vale.com)
Pabrik pengolahan nikel PT Vale Indonesia di Sorowako yang dikelilingi lanskap hijau dan pegunungan (Vale.com)

Peningkatan juga dialami Vale Indonesia dari sisi pengiriman nikel matte menjadi sebesar 18.023 ton pada kuartal II-2025. Adapun pada kuartal II-2024, pengiriman nikel matte sebesar 17.096 ton.

"Hal ini mencerminkan kinerja operasional yang stabil dan peningkatan efisiensi produksi," ujar Abu Ashar.

Sementara itu. harga realisasi rata-rata nikel matte pada kuartal II-2025 mencapai 12.091 dolar Amerika Serikat (AS) per ton, sedikit meningkat dari 11.932 dolar AS pada kuartal sebelumnya.

Kenaikan harga yang moderat, dikombinasikan dengan volume pengiriman yang lebih tinggi, berkontribusi pada peningkatan total pendapatan perseroan mencapai 220,2 juta dolar AS atau meningkat 7 persen dari 206,5 juta pada kuartal I-2024.

3. Laba bersih Vale Indonesia

ilustrasi laba bersih (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi laba bersih (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, selain penerapan royalti baru, keputusan Vale Indonesia mempercepat jadwal pemeliharaan terencana (sekitar 20 hari) mulai paruh kedua tahun 2025 juga berdampak pada operasi triwulan mereka.

Namun demikian, Vale Indonesia berhasil mempertahankan EBITDA pada tingkat yang sehat sebesar 40 juta dolar AS dengan laba bersih positif sebesar 3,5 juta dolar AS untuk kuartal II-2025 dan diharapkan dapat mengoptimalkan tingkat produksi untuk paruh kedua tahun ini.

"Kami akan memiliki baseline yang lebih kuat mulai paruh kedua tahun ini. Kami telah mencapai kesepakatan baru untuk penetapan harga nikel matte dengan para pelanggan dan juga memperoleh persetujuan untuk revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) sekitar 2,2 juta ton bijih saprolit dari blok Bahodopi. Perkembangan ini diharapkan dapat menghasilkan lebih banyak aliran pendapatan dan memperkuat baseline PT Vale ke depannya," tutur Direktur dan Chief Financial Officer Vale Indonesia, Rizky Putra.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in Business

See More

IHSG Betah di Zona Hijau Seharian, Saham LUCK hingga KJEN Tercuan

11 Sep 2025, 16:43 WIBBusiness