Pengajuan Impor KRL Ditolak, KCI Diminta Percepat Upgrade Kereta

Jakarta, IDN Times - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) meminta PT KAI Commuter (KCI) mempercepat modernisasi atau retrofit terhadap teknologi KRL yang sudah tua.
Sebab, pemerintah saat ini berpegang pada hasil reviu atau tinjauan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang tak merekomendasikan impor KRL bekas dari Jepang.
"Jadi, ini yang kita minta kepada PT KCI dan terakhir tadi untuk retrofit bisa dilakukan lebih awal," kata Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi Kemenko Marves, Septian Hario Seto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (6/4/2023).
1. BPKP sebut proses impor akan memakan waktu yang tak jauh berbeda dengan retrofit
Retrofit sendiri rencananya dilakukan di PT INKA. Pelaksanaannya diperkirakan membutuhkan waktu 16 bulan.
Menurut Seto, dari hasil reviu BPKP, pelaksanaan impor KRL bekas dari Jepang akan membutuhkan waktu yang tak jauh berbeda. BPKP memperkirakan KRL bekas yang diimpor dari Jepang baru bisa didatangkan pada 2024.
Oleh sebab itu, hasil reviu merekomendasikan KCI untuk mengoptimalisasi armada kereta yang masih beroperasi dan mempercepat retrofit.
"Kalaupun 10 trainset ini datang, itu pun datangnya juga baru 2024. Jadi kalau mau lakukan retrofit, itu bisa di-planning dari sekarang. Harusnya bisa datang nanti 2024 karena waktunya 16 bulan. Tadi 10 trainset itu sebagian datangnya juga masih 2024. Jadi ini masalah planning," tutur Seto.
2. KRL bekas yang diajukan untuk impor pernah melalui proses retrofit
Seto mengatakan, jika KCI mengimpor KRL bekas dari Jepang, kereta yang akan diimpor pun sebenarnya merupakan hasil retrofit.
"Sebenarnya ini sama yang impor tidak baru pun sebenarnya itu adalah produk yang pernah diretrofit sebelumnya, tetapi retrofitnya dilakukan oleh pihak Jepang," ucap Seto.
3. Luhut bakal gelar rapat buat bahas rencana retrofit KRL tua
Seto memastikan, saat ini keputusan pemerintah mengikuti hasil reviu BPKP yang tak merekomendasikan impor KRL bekas dari Jepang.
Oleh sebab itu, selanjutnya pemerintah hanya akan fokus pada perencanaan retrofit dan optimalisasi operasional KRL.
"Rencananya akan diadakan rapat yang dipimpin Pak Menko langsung terkait dengan rencana retrofit dan optimalisasi pola operasinya. Mungkin minggu depan," ujar Seto.