Pengertian Transaksi Menurut para Ahli, Jenis, dan Fungsinya

Istilah transaksi sudah cukup akrab dikenal dalam dunia ekonomi. Transaksi merupakan kesepakatan antara satu pihak dan pihak lainnya terkait penukaran barang atau jasa. Sebuah transaksi bisa terjadi di mana saja, mulai dari skala kecil hingga skala besar.
Transaksi juga terjadi bukan hanya antara individu dan individu, melainkan bisa juga antara individu dan perusahaan, perusahaan dan perusahaan, dan sebagainya. Bagi kamu yang ingin memahami lebih jauh, berikut pengertian transaksi menurut para ahli beserta penjelasan tentang fungsi, jenis, dan contoh alat buktinya.
1. Pengertian transaksi menurut para ahli

Berikut pengertian transaksi menurut para ahli dari sejumlah ahli di dalam maupun luar negeri:
1. Skousen (2009)
Pengertian transaksi menurut Skousen adalah pertukaran barang dan jasa, baik antara individu, perusahaan, maupun organisasi yang memiliki pengaruh ekonomi terhadap bisnis.
2. Azhar Susanto (2013)
Pengertian transaksi menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi adalah peristiwa terjadinya aktivitas bisnis yang dilakukan suatu perusahaan.
3. Mursyidi (2010)
Menurut Mursyidi dalam buku berjudul Akuntansi Dasar, transaksi adalah kejadian dalam dunia bisnis yang tidak hanya jual beli pembayaran dan penerimaan uang, tapi juga berakibat adanya kehilangan arus dan peristiwa lain yang bisa dinilai dengan uang.
4. Sunarto Zulkifli (2003)
Pengertian transaksi menurut Sunarto Zulkifli dalam buku berjudul Dasar-Dasar Akuntansi Perbankan Syariah adalah kejadian ekonomi atau keuangan yang melibatkan paling tidak dua pihak (seseorang dengan seseorang atau beberapa orang lain) yang saling melakukan pertukaran, melibatkan diri dalam perserikatan usaha, pinjam meminjam atas dasar sama-sama suka atau atas dasar suatu ketetapan hukum atau syariah yang berlaku.
5. Indra Bastian (2010)
Menurut Indra Bastian, transaksi adalah pertemuan antara dua pihak (penjual dan pembeli) yang saling menguntungkan dengan adanya data atau bukti atau dokumen pendukung yang dimasukkan ke dalam jurnal setelah melalui pencatatan.
2. Jenis transaksi

Transaksi terdiri dari beberapa jenis berdasarkan pihak yang melakukannya dan sumbernya. Berikut penjelasannya:
Jenis transaksi berdasarkan pihak yang melakukannya:
- Transaksi internal, yaitu transaksi yang hanya terjadi antara bagian-bagian di dalam perusahaan.
- Transaksi eksternal, yaitu transaksi yang melibatkan pihak di luar perusahaan.
Jenis transaksi berdasarkan sumbernya:
- Transaksi modal, yaitu transaksi yang memengaruhi struktur modal perusahaan, contohnya setoran modal.
- Transaksi usaha, yaitu transaksi yang berhubungan dengan operasional perusahaan, contohnya pembelian peralatan dan perlengkapan perusahaan.
3. Bukti transaksi internal dan eksternal

Dalam sebuah transaksi di perusahaan, tentu dibutuhkan bukti sebagai pencatatan yang diperlukan untuk data laporan keuangan. Bukti transaksi terbagi menjadi dua, yaitu bukti transaksi internal dan eksternal.
1. Bukti transaksi internal
Bukti transaksi internal adalah bukti-bukti dari transaksi yang hanya digunakan di dalam perusahaan, sehingga bentuk dan formatnya disesuaikan dengan kebutuhan setiap perusahaan.
Contoh bukti transaksi internal adalah bukti kas masuk, bukti kas keluar, dan memo.
2. Bukti transaksi eksternal
Bukti transaksi eksternal adalah bukti-bukti yang digunakan untuk mencatat transaksi di luar perusahaan. Contohnya adalah faktur, cek, nota kredit, kuitansi, dan bilyet giro.
4. Fungsi bukti transaksi

Secara umum, ada beberapa fungsi bukti transaksi dalam perusahaan, yaitu:
- Sebagai wadah untuk menyimpan data informasi keuangan.
- Mengetahui informasi pihak yang bertanggung jawab pada sebuah transaksi.
- Pencatatan dalam sistem akuntansi.
- Meminimalisasi risiko kesalahan dalam laporan keuangan.
- Menghindari duplikasi dalam pengumpulan data keuangan.
Demikianlah ulasan tentang pengertian transaksi menurut para ahli serta beberapa jenis dan fungsinya. Semoga bisa menambah pengetahuanmu, ya.