Pertamina Rilis Biosolar Performance, Ini Bedanya dengan B40 Biasa

- Produk Biodiesel sebelumnya memiliki beberapa kekurangan.
- Akhirnya Pertamina mengembangkan Biosolar Performance.
- Pertamina klaim Biosolar Performance kurangi gangguan mesin.
Jakarta, IDN Times - Pertamina Patra Niaga merilis produk bahan bakar minyak (BBM) melalui peluncuran Biosolar Performance yang ditujukan untuk konsumen industri.
VP Business Development & Subsidiary Pertamina Patra Niaga Sigit Setiawan menyampaikan produk tersebut merupakan Biosolar B40 dengan tambahan aditif untuk meningkatkan kinerja dan keandalan mesin diesel di sektor industri.
"Jadi Biosolar Performance ini adalah salah satu produk BBM Biosolar atau B40 yang saat ini sudah digunakan di kalangan konsumen industri, tentunya dengan fitur-fitur tambahan yang kami tambahkan di produk tersebut," katanya dalam konferensi pers, Senin (22/12/2025).
1. Produk Biodiesel sebelumnya memiliki beberapa kekurangan

Pengembangan Biosolar Performance tidak terlepas dari kebijakan nasional yang telah menerapkan pencampuran biodiesel atau FAME pada solar selama hampir 17 tahun terakhir. Program ini dimulai sejak 2008 dengan kadar B2,5, hingga pada awal tahun ini menjadi B40.
Kebijakan tersebut merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mendorong kemandirian energi nasional. Pemerintah juga tengah membahas peluang peningkatan campuran biodiesel menjadi B50 pada tahun depan.
"Tetapi kalau misalnya kita melihat sedikit juga terkait dengan karakteristik FAME yang ditambahkan, tentunya ada berbeda dengan Solar murni yang memang secara produksi kita dapatkan dari kilang secara proses," ujar Sigit.
FAME bersifat higroskopis atau mudah menyerap air, sehingga berpotensi meningkatkan kandungan air selama proses suplai, penyimpanan, hingga penggunaan di mesin.
Selain itu, terdapat kandungan monogliserida sebagai residu proses produksi FAME yang, jika bercampur dengan air, dapat memicu endapan dan pertumbuhan bakteri.
Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi konsumen industri dalam pengoperasian mesin berbahan bakar B40, termasuk kebutuhan pengurasan air secara berkala serta potensi gangguan aliran bahan bakar akibat endapan pada filter. Dampaknya dapat berupa penurunan tenaga mesin dan peningkatan konsumsi bahan bakar.
"Nah ini tantangan yang dihadapi oleh konsumen industri. Di satu sisi, kita Indonesia, pemerintah itu punya program yang sangat baik, kemandirian energi. Tetapi ada hal-hal teknis yang tentunya bisa kita pecahkan di sini," tuturnya.
2. Akhirnya Pertamina mengembangkan Biosolar Performance

Berdasarkan masukan konsumen industri, Pertamina Patra Niaga melakukan pengembangan produk melalui riset dan inovasi dalam beberapa tahun terakhir. Hasilnya adalah Biosolar Performance, yang dibedakan dari B40 konvensional melalui penambahan aditif khusus.
Sigit menyampaikan, aditif tersebut memiliki fungsi detergency untuk membersihkan deposit pada injektor mesin diesel, meningkatkan kemampuan pemisahan air (water separability), serta mengurangi pembentukan busa melalui anti-foam.
Selain itu, ditambahkan pula corrosion inhibitor untuk meminimalkan potensi korosi pada tangki dan komponen mesin.
Dengan formulasi tersebut, Biosolar Performance diharapkan dapat mengurangi kandungan air yang bercampur dengan bahan bakar serta menekan kecenderungan penyumbatan filter. Aliran bahan bakar menjadi lebih lancar sehingga interval penggantian filter dapat lebih panjang dan waktu henti perawatan mesin dapat berkurang.
"Nah ini yang kita hadirkan nanti di Biosolar Performance untuk bisa menjawab keluhan, kendala yang ada di lapangan," kata Sigit.
3. Pertamina klaim Biosolar Performance kurangi gangguan mesin

Sigit menyampaikan, pengembangan produk telah melalui pengujian, termasuk uji mesin. Hasilnya ada perbaikan dari sisi penurunan kehilangan tenaga mesin, perbaikan hasil uji kecenderungan penyumbatan filter, peningkatan tingkat kebersihan bahan bakar, serta penurunan deposit secara signifikan.
"Dan tentunya atas semua itu, maintenance yang terjadi di industri itu akan membaik lagi, baik dari sisi waktu maupun juga dari sisi cost," ujarnya.
Produk tersebut dipasarkan secara khusus untuk segmen industri dan tidak ditujukan bagi konsumen umum. Pertamina Patra Niaga menegaskan Biosolar Performance didedikasikan untuk mendukung kebutuhan operasional sektor industri dengan karakteristik penggunaan mesin yang intensif.
"Produk ini memang sangat layak dan sangat kami rekomendasikan untuk dipakai di industri. Dan kami sampaikan juga bahwa memang produk ini memang dedicated untuk konsumen industri," kata dia.



















