Jakarta, IDN Times - Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga 31 Juli 2023 mencapai Rp126,3 triliun.
Capaian ini setara dengan 42,5 persen dari target yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp297 triliun.
"Penyaluran KUR sekarang berada di tren positif. Penyaluran KUR Rp126,3 triliun kepada 2,3 juta debitur dengan NPL terjaga di 1,63 persen dari capaian produksi 55,4 persen dan graduasi sebesar 52 persen," jelasnya, Rabu (9/8/2023).
Ia menjelaskan dari sisi capaian KUR produksi tercatat sebesar 55,4 persen dan graduasi sebesar 52 persen. Bahkan penyaluran KUR hingga Juli, diklaimnya turut memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II sebesar 5,17 persen (yoy).
"Penyaluran KUR mengalami pertumbuhan lantaran didorong oleh pertumbuhan kredit UMKM yang sebesar 7,61 persen (yoy)," jelasnya.
Dengan begitu, Airlangga menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendukung pelaku UMKM untuk terus bangkit dengan memanfaatkan KUR. Harapannya permodalan tidak lagi menjadi hambatan UMKM untuk naik kelas.
"KUR skemanya bunga rendah karena disubsidi oleh Menteri Keuangan, kalau tidak disubsidi tidak dapat bunga yang murah," jelasnya.
Lebih rinci, Airlangga menjelaskan beberapa sektor yang mendorong KUR tetap tumbuh di setiap tahunnya, di antaranya KUR di sektor pertanian mencapai Rp70 triliun dan targetnya akan ditingkatkan.
"Kalau KUR sifatnya terbuka jadi tahun kemarin misalnya sektor pertanian Rp70 triliun tahun ini akan terus ditingkatkan. Plafon sampai saat ini ditentukan oleh subsidi bunga yang besarnya kira-kira Rp40 triliun sehingga angkanya Rp290 triliun untuk tahun ini," jelasnya.
Senada dengan Airlangga, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan juga menyampaikan bahwa tahun ini Kemenko Perekonomian akan terus meningkatkan kualitas penerima KUR.
“Jumlah (target KUR) tersebut juga diinginkan dengan peningkatan kualitas, baik dari segi pencapaian KUR untuk sektor produksi, kemudian juga jumlah debitur baru maupun jumlah debitur yang mengalami graduasi atau kenaikan kelas,” katanya.