Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbandingan Biaya Transaksi QRIS, Visa, dan Mastercard 2025

Penggunaan QRIS BRI (Dok. BRI)
Penggunaan QRIS BRI (Dok. BRI)
Intinya sih...
  • QRIS menawarkan biaya transaksi rendah, 0,5-1 persen dari nilai transaksi untuk merchant, dan tanpa biaya tambahan bagi konsumen.
  • Visa dan Mastercard memiliki biaya transaksi lebih tinggi, antara 1,15-3,3 persen untuk merchant dan biaya tambahan untuk transaksi internasional.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Seiring berkembangnya sistem pembayaran digital di seluruh dunia, konsumen dan pelaku usaha kini memiliki banyak pilihan dalam melakukan transaksi nontunai. Di Indonesia, tiga sistem pembayaran yang banyak digunakan adalah QRIS, Visa, dan Mastercard.

Ketiganya memiliki struktur biaya transaksi yang berbeda, tergantung pada jenis transaksi, jenis kartu, dan kebijakan masing-masing penyedia layanan. Artikel ini akan membandingkan biaya transaksi antara QRIS, Visa, dan Mastercard berdasarkan informasi terbaru 2025.

1. QRIS: Sistem pembayaran efisien dengan biaya rendah

Ilustrasi seseorang yang memindai QR Code di toko atau kios (bca.co.id)
Ilustrasi seseorang yang memindai QR Code di toko atau kios (bca.co.id)

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah sistem pembayaran berbasis QR code yang dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI). Tujuan utama QRIS untuk menyatukan berbagai sistem pembayaran digital yang ada di Indonesia, sehingga masyarakat dapat melakukan transaksi tanpa harus memilih aplikasi tertentu.

Dari sisi biaya, QRIS menawarkan tarif yang lebih rendah dibandingkan dengan sistem pembayaran berbasis kartu. Merchant yang menerima pembayaran menggunakan QRIS dikenakan biaya transaksi (Merchant Discount Rate atau MDR) bervariasi, namun secara umum antara 0,5 hingga 1 persen dari nilai transaksi. Untuk usaha mikro, biaya ini bahkan bisa digratiskan melalui kebijakan pemerintah guna mendukung pengembangan UMKM.

Bagi konsumen, QRIS tidak mengenakan biaya tambahan saat bertransaksi. Cukup dengan memindai kode QR menggunakan aplikasi pembayaran yang sudah terhubung dengan bank atau dompet digital, pengguna dapat melakukan transaksi dengan cepat dan mudah. Namun, QRIS terbatas pada penggunaan domestik di Indonesia dan hanya dapat digunakan di negara-negara yang telah bekerja sama dengan BI dalam pengembangan sistem ini.

2. Visa dan Mastercard: Jangkauan global dengan biaya lebih tinggi

Ilustrasi seseorang menggunakan kartu visa di toko atau kios (visa.co.id)
Ilustrasi seseorang menggunakan kartu visa di toko atau kios (visa.co.id)

Visa dan Mastercard adalah dua jaringan pembayaran internasional yang sudah dikenal luas di seluruh dunia. Keduanya menawarkan kemudahan dalam melakukan transaksi baik secara domestik maupun internasional. Meskipun keduanya memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan QRIS, mereka tetap menjadi pilihan utama bagi konsumen yang sering melakukan transaksi lintas negara.

Biaya transaksi untuk merchant yang menerima pembayaran menggunakan kartu Visa atau Mastercard berkisar antara 1,15 hingga 3,3 persen dari total transaksi, tergantung pada jenis kartu dan sektor usaha yang bersangkutan. Sebagai contoh, bisnis besar dan sektor retail mungkin akan dikenakan biaya transaksi lebih rendah, sementara usaha kecil dan menengah bisa dikenakan tarif lebih tinggi.

Selain biaya merchant, Visa dan Mastercard juga mengenakan biaya untuk transaksi internasional. Visa mengenakan biaya sekitar 0,8 persen dari nilai transaksi untuk pembayaran internasional, sementara Mastercard mengenakan biaya sekitar 1 persen.

Bagi konsumen, kartu kredit Visa dan Mastercard juga dapat menambah biaya lain seperti bunga, biaya tahunan, atau biaya tarik tunai, yang dapat bervariasi tergantung pada kebijakan bank penerbit kartu.

3. Perbandingan biaya transaksi

ilustrasi masterard (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi masterard (pexels.com/Pixabay)

Dari segi biaya transaksi, QRIS lebih menguntungkan untuk transaksi domestik karena biaya yang rendah dan bebas biaya tambahan bagi konsumen. QRIS cocok untuk pelaku usaha kecil hingga menengah yang beroperasi di Indonesia dan masih terbatas pada sejumlah negara yang sudah bekerja sama dengan BI.

Sebaliknya, Visa dan Mastercard lebih cocok digunakan untuk transaksi internasional dan pembayaran yang lebih besar. Meskipun biaya yang dikenakan lebih tinggi, Visa dan Mastercard memiliki jangkauan yang lebih luas di lebih dari 200 negara di seluruh dunia, dan memberikan fleksibilitas lebih bagi pengguna yang sering bepergian ke luar negeri atau bertransaksi dengan pihak internasional.

Adapun QRIS hanya membutuhkan ponsel pintar dengan aplikasi dompet digital yang sudah terhubung dengan rekening bank, sementara Visa dan Mastercard memerlukan kartu fisik atau aplikasi pembayaran yang dapat dihubungkan ke mesin EDC (Electronic Data Capture) untuk memproses transaksi.

Secara keseluruhan, pilihan sistem pembayaran terbaik tergantung pada kebutuhan individu atau pelaku usaha. QRIS lebih cocok bagi mereka yang berfokus pada transaksi domestik dengan biaya yang rendah, sementara Visa dan Mastercard lebih tepat digunakan oleh mereka yang sering melakukan transaksi internasional atau membutuhkan fleksibilitas pembayaran yang lebih tinggi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us