Pertama di Dunia, RI Racik Batu Bara Jadi Bahan Baku Baterai Li-ion

- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan BRIN bekerja sama mengubah batu bara menjadi bahan baku baterai Lithium-ion.
- MIND ID fokus mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral Indonesia.
Jakarta, IDN Times - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), bagian dari Grup MIND ID, bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memulai proyek percontohan (pilot project) untuk mengubah batu bara menjadi artificial graphite dan anode sheet sebagai bahan baku baterai Lithium-ion (Li-ion).
Proyek tersebut merupakan yang pertama di dunia dalam hal tersebut. Artificial graphite adalah bahan utama untuk pembuatan anoda, sedangkan anode sheet merupakan elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi, komponen penting dalam baterai Li-ion.
Acara peluncuran perdana (soft launching) proyek dilaksanakan di Kawasan Industri Tanjung Enim pada Senin (15/7/2024), dihadiri oleh Direktur Portofolio & Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail beserta jajaran direksi PTBA, dan Direktur Pemanfaatan Riset & Inovasi pada Industri BRIN Mulyadi Sinung Harjono.
“MIND ID memiliki fokus mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik. Karena itu, potensi ini harus didukung sepenuhnya oleh seluruh Grup MIND ID,” kata Dilo dalam keterangan tertulis, Senin (15/7/2024).
1. BUMN tambang komitmen optimalkan nilai tambah sumber daya

Dilo menegaskan, seluruh perusahaan di bawah Grup MIND ID berkomitmen untuk mengoptimalkan nilai tambah sumber daya mineral dan batu bara Indonesia. Hal itu dilakukan melalui mandat untuk mengelola sumber daya dan cadangan strategis, melakukan hilirisasi, dan memimpin pasar guna menjadi perusahaan kelas dunia.
Dia berharap pilot project tersebut dapat berlanjut hingga tahap komersial. Namun dia menekankan keberlanjutannya memerlukan dukungan dan kajian mendalam dari aspek keekonomiannya.
"Proyek ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya mendukung diversifikasi usaha PTBA, tetapi juga memperkuat posisi kita dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik di masa mendatang," ujar Dilo.
2. Dukung hilirisasi batu bara dan pengembangan kendaraan listrik

Arsal menyatakan bahwa pengembangan batu bara menjadi artificial graphite dan anode sheet adalah bagian dari komitmen PTBA dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk hilirisasi batu bara dan menjaga ketahanan energi nasional.
PTBA berupaya menghadirkan energi berkelanjutan dengan teknologi bersih di industri batu bara Indonesia. Implementasi anode sheet berbahan batu bara, yang pertama di dunia, menjadi terobosan penting dalam hilirisasi batu bara.
“Pengembangan batu bara menjadi artificial graphite dan anode sheet juga akan mendukung kemajuan industri kendaraan listrik di dalam negeri," tutur Arsal.
Permintaan artificial graphite dan anode sheet diperkirakan akan meningkat seiring dengan pertumbuhan industri kendaraan listrik. Selain industri kendaraan listrik, komponen ini juga diperlukan dalam berbagai sektor lain seperti penyimpanan energi, elektronik, dan peralatan medis.
Upaya hilirisasi tersebut sejalan dengan visi PTBA untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan, serta mendukung pencapaian target Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat.
3. BRIN harapkan proyek konversi batu bara perkuat posisi Indonesia

Pada kesempatan yang sama, Mulyadi mengungkapkan harapannya agar pilot project konversi batu bara menjadi artificial graphite dan anode sheet dapat memberikan manfaat signifikan. Proyek tersebut diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia dalam industri bahan baku strategis.
"Kami berharap kerja sama dengan PTBA terus berlanjut, menghasilkan penelitian yang bermanfaat, serta pilot project konversi batu bara menjadi artificial graphite dan anode sheet ini berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan," ucapnya.
Proses konversi batu bara menjadi artificial graphite dan anode sheet melibatkan beberapa tahapan. Tahap awal adalah karbonisasi batu bara menjadi batu bara semikokas atau coalite.
Coalite kemudian dihaluskan menjadi serbuk dan melalui proses perendaman, pemanasan, pencucian, pengeringan, dan penghalusan hingga menjadi artificial graphite, bahan utama anode sheet.
Pembuatan anode sheet dimulai dengan mencampurkan artificial graphite dengan bahan lainnya, yang kemudian dipanaskan dan dicetak menjadi lembaran di atas kertas tembaga. Tahap akhir adalah pengeringan hingga terbentuk anode sheet.