Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pertamina Mantapkan Dual Growth Strategy untuk Ketahanan Energi

1001028665.jpg
Pertamina memantapkan Dual Growth Strategy untuk memperkuat ketahanan energi nasional. (dok. Pertamina)
Intinya sih...
  • Pertamina melakukan langkah ketahanan energi dengan mengelola 24 persen blok migas di dalam negeri, memenuhi 69 persen kebutuhan minyak nasional, dan menyediakan pasokan energi hingga pelosok negeri.
  • Pertamina berkontribusi Rp401,74 triliun kepada negara pada 2024, termasuk pajak sebesar Rp275.68 triliun dan PNBP lainnya sebesar Rp116,70 triliun.
  • Dual Growth Strategy menjadi kunci bisnis Pertamina dengan memperkuat bisnis eksisting dan pengembangan bisnis hijau seperti biofuel, geothermal, produk kimia, dan bisnis rendah karbon.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) memperkuat ketahanan energi serta mendorong tumbuhnya ekonomi nasional, sesuai target Asta Cita Pemerintah Indonesia dalam swasembada energi dan pertumbuhan ekonomi. 

Melalui strategi pertumbuhan ganda (dual growth strategy), perusahaan energi nasional ini memperkuat visinya menjadi perusahaan yang mengedepankan ketahanan energi, ketersediaan dan keberlanjutan, serta berdampak positif bagi negara dan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita dalam diskusi Energy & Mining Editor Society (E2S) yang bertema Retreat 2025: Collaboration to Advance the ESDM Sector, di Bogor, Sabtu (9/8).

“Melalui kontribusi selama tujuh dekade, sejak 1950-an, Pertamina berkomitmen untuk menjadi perusahaan berkelanjutan, menjaga ketahanan energi yang berkeadilan bagi masyarakat Indonesia. Sekaligus, menggerakkan perekonomian nasional melalui dampak langsung maupun multiplier effect dari kegiatan pengelolaan energi dan tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL),” katanya.

1. Berbagai langkah ketahanan energi yang dilakukan oleh Pertamina

1001028662.jpg
Corporate Secretary Pertamina Arya Dwi Paramita menyampaikan pemaparan pada acara E2S Retreat 2025 “Collaboration To Advance The ESDM Sector” yang diselenggarakan di Bogor, Jawa Barat, Pada Sabtu (9/8). (dok. Pertamina)

Lebih jauh Arya menjelaskan, langkah ketahanan energi dilakukan oleh Pertamina salah satu dari usaha hulu, yakni terus meningkatkan kontribusi positif bagi negara. Menjadi tulang punggung dalam bidang energi, dengan mengelola 24 persen blok migas di dalam negeri. 

Saat ini, Pertamina telah berkontribusi memenuhi 69 persen kebutuhan minyak nasional dan 37 persen kebutuhan gas. Pertamina melalui subholding upstream, Pertamina Hulu Energi (PHE), mencatatkan produksi migas mencapai 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD). 

Angka ini terdiri atas produksi minyak sebesar 557 ribu barel per hari (MBOPD) dan gas sebanyak 2.798 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Di lini bisnis tengah (midstream), kilang-kilang Pertamina mampu memenuhi 70 persen kebutuhan BBM nasional, termasuk mandiri 100 persen dalam produksi diesel dan avtur. 

Pada sektor distribusi energi, ketahanan energi dilakukan melalui tersedianya pasokan energi yang menjangkau hingga pelosok negeri terutama BBM dan LPG sebagai kebutuhan utama masyarakat. 

Hingga akhir 2024, Pertamina telah mengoperasikan lebih dari 15 ribu titik penjualan BBM, lebih dari 6.700 gerai Pertashop dan 573 lokasi BBM Satu Harga yang menjangkau wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal). Titik pangkalan LPG juga mencapai lebih dari 260 ribu di seluruh Indonesia, serta 96 persen desa melalui program One Village One Outlet (OVOO).

2. Pertamina sokong penerimaan negara dari berbagai sektor

1001015473.jpg
Pertamina Mantapkan Dual Growth Strategy untuk Ketahanan Energi

Sementara itu, perekonomian nasional didorong oleh peran Pertamina dalam menyokong penerimaan negara dari berbagai sektor, mulai dari pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan dividen, serta berbagai aspek multiplier effect lainnya. 

Pada 2024, Pertamina berkontribusi Rp401,74 triliun kepada negara, yang terdiri dari pajak sebesar Rp275.68 triliun, dan PNBP lainnya sebesar Rp116,70 triliun. Selain itu, total penyerapan produk dalam negeri (PDN) sebesar Rp415 triliun yang turut memicu pergerakan ekonomi industri di Tanah Air. 

“Keberadaan Pertamina dalam memastikan ketersediaan energi merupakan faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pertamina juga menjadi salah satu BUMN dengan kontribusi terbesar dalam penerimaan negara, inilah kiprah kami dalam membangun dan memajukan Indonesia,” tambah Arya. 

Dia mengakui, ke depan Pertamina akan terus meningkatkan bisnisnya, sehingga tujuan pemerintah dalam Asta Cita Swasembada Energi semakin cepat tercapai. Salah satunya melalui dukungan dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang saat ini berperan sebagai Kuasa Pemegang Saham Pemerintah pada Pertamina. Di bawah arahan Danantara, diharapkan bisnis Pertamina akan lebih kuat dan agresif dalam berinvestasi.

3. Dual Growth Strategy jadi kunci bisnis Pertamina

1001028667.jpg
Corporate Secretary Pertamina Arya Dwi Paramita menyampaikan pemaparan pada acara E2S Retreat 2025 “Collaboration To Advance The ESDM Sector” yang diselenggarakan di Bogor, Jawa Barat, Pada Sabtu (9/8). (dok. Pertamina)

Penguatan bisnis tersebut, Arya menambahkan, dilakukan dengan Dual Growth Strategy, yakni memperkuat bisnis eksisting dan pengembangan bisnis hijau seperti perluasan dan pengembangan ekosistem biofuel atau bahan bakar nabati, ekspansi bisnis dan peningkatan kapasitas energi panas bumi (geothermal), hilirisasi produk kimia serta bisnis rendah karbon lainnya. 

“Dual Growth Strategy menjadi kunci bisnis Pertamina saat ini, untuk menjaga ketahanan energi dan keberlangsungannya. Kami terus berusaha meningkatkan pasokan energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini, dan pada saat bersamaan aktif mengembangkan energi masa depan, yakni energi hijau,” tandasnya. 

Selain Dual Growth Strategy, Pertamina juga berkomitmen kuat dalam mendorong penerapan environment, social, governance (ESG) sebagai upaya menjadi perusahaan berkelanjutan yang bertanggung jawab pada sosial dan lingkungan. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridho Fauzan
EditorRidho Fauzan
Follow Us