Pertamina Minta 14 Tangki Biodiesel Pemerintah Jadi Hak Milik

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) meminta agar barang milik negara (BMN) berupa 14 tangki bahan bakar nabati (BBN) diserahterimakan kepada perusahaan minyak dan gas bumi (migas) milik negara tersebut.
Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengungkapkan, sejak pihaknya mengoperasikan 14 tangki BBN tersebut, telah dilakukan berita acara serah terima operasi dengan Kementerian ESDM pada 6 Maret 2018.
BMN tersebut direncanakan sebagai penyertaan modal pemerintah pusat (PMPP) kepada Pertamina sesuai dengan dokumen penganggaran Kementerian ESDM tahun 2016 Itu dengan pertimbangan bahwa Pertamina merupakan BUMN yang sudah berpengalaman dan memiliki kompetensi di bidang operasional migas.
"Persetujuan pemindahtanganan BMN melalui mekanisme PMPP dari Kementerian ESDM kepada Pertamina sudah disetujui juga oleh Surat Menteri Keuangan Nomor S/585/MK.6/2022, tertanggal 1 November 2022," katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (19/9/2023).
1. Pertamina ungkap urgensi serah terima BMN
Emma mengungkapkan urgensi alokasi penyertaan modal negara (PMN) nontunai tersebut sangat diperlukan bagi Pertamina, yakni untuk memperjelas status dari aset tersebut sehingga Pertamina mempunyai dasar untuk mengeluarkan belanja modal (capex) atau perbaikan secara masif atas tangki-tangki BBN tersebut.
"Sehingga dengan dilakukan PMN ini, kami akan mengoptimalkan penggunaan tangki-tangki BBN yang sudah ada dan bisa melakukan investasi tambahan untuk mengoptimalkan keberadaan 14 tangki tersebut," tuturnya.
Kemudian PMN berupa tangki BBN tersebut akan memperlancar perdistribusian biodiesel dalam rangka mendukung program biodiesel sesuai amanat Peraturan Menteri ESDM tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati.
Dikatakan Emma, PMN tersebut sangat membantu proses produksi biodiesel. Kemudian, juga akan memberikan keleluasaan kepada Pertamina untuk mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana tangki BBN tersebut sehingga penggunaannya bisa lebih optimal dalam mendukung kinerja operasional perusahaan.