Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perusahaan China Ingin Kelola Tambang Tembaga Afghanistan

Salah satu wilayah yang ada di Afghanistan. (Pixabay.com/ArmyAmber)

Jakarta, IDN Times – Perusahaan tambang China, Jiangxi Copper Co Ltd dan Metallurgical Corp of China (MCC), sedang memantau situasi di Afghanistan dan telah menyampaikan minatnya untuk bekerja sama dengan perusahaan tembaga Afghanistan, Mes Aynak.

Jiangxi Copper dan MCC telah menyewa selama 30 tahun untuk tambang itu pada 2008, yang diperkirakan memiliki cadangan 11,08 juta ton tembaga. Jiangxi Copper memegang 25 persen saham dalam proyek tersebut.

"Karena situasi yang tidak stabil di Afghanistan, tambang tembaga Mes Aynak yang diinvestasikan oleh perusahaan belum mengalami konstruksi substansial," kata Zheng Gaoqing, pemimpin Jiangxi Copper, pada Senin (13/9/2021) dikutip dari kantor berita ANTARA.

1. Perusahaan China ingin mendorong pembangunan Mes Aynak

Peta Kekayaan Mineral Afghanistan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jika memungkinkan, Jiangxi Copper dan MCC akan mendorong pembangunan proyek di kawasan pertambangan tersebut. Adapun Mes Aynak berjarak 40 kilometer arah tenggara dari ibu kota Kabul. Mes Aynak juga bagian dari reruntuhan Buddha kuno, sehingga para pegiat menyerukan pelestariannya.

Pengamatan perusahaan asal China terhadap dinamika Afghanistan tidak lepas dari Taliban yang kembali ke tampuk kekuasaan, setelah 20 tahun menjadi gerilayawan menghadapi pasukan pemerintah dan aliansi militer Barat.

2. Prioritas Jiangxi Chopper saat ini adalah memperoleh sumber daya

Infografik Kekayaan Mineral Afghanistan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Melalui pemaparan daring, Zheng menjelaskan bahwa Jiangxi Chopper akan memperioritaskan peroleh sumber daya sebagai strategi utamanya. Dia juga akan mencari tambang secara global untuk peluang investasi.

"Kenaikan harga tembaga telah membawa manfaat langsung bagi bijih perusahaan itu sendiri," kata Zheng, seraya memprediksi bahwa harga tembaga akan tetap meningkat, mengingat prospek optimistis untuk tenaga surya dan konsumsi energi baru.

3. Harga tembaga dalam tren positif

Ilustrasi Tembaga (indonesian.alibaba.com)

Harga tembaga di Shanghai Futures Exchange China telah melonjak lebih dari 21 persen tahun ini. Lonjakan harga itu ditopang oleh pulihnya permintaan dan stimulus ekonomi global.

Jiangxi Copper pada Agustus melaporkan laba bersih kuartalan terbesarnya dalam 10 tahun untuk periode April-Juni.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us