Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Petronas Siap Ekspansi Global untuk Pangkas Biaya Produksi Minyak

Ilustrasi perusahaan minyak (unsplash.com/PilMo Kang)
Ilustrasi perusahaan minyak (unsplash.com/PilMo Kang)
Intinya sih...
  • Strategi ekspansi internasional Petronas menargetkan peningkatan kontribusi aset internasional menjadi 60 persen dalam lima hingga 10 tahun ke depan.
  • Tantangan domestik dan restrukturisasi di dalam negeri, Petronas menghadapi tekanan akibat penurunan laba yang dipicu anjloknya harga minyak.
  • Dampak ekonomi dan prospek masa depan, kinerja Petronas mempengaruhi kondisi fiskal Malaysia. Ekspansi luar negeri diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap pasar domestik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Petroliam Nasional Berhad (Petronas), perusahaan minyak dan gas milik negara Malaysia mengumumkan strategi ekspansi internasional guna menekan biaya produksi di tengah fluktuasi harga minyak global. Langkah ini diambil untuk menjaga daya saing dan keberlanjutan finansial perusahaan.

Fokus perusahaan kini beralih ke aset-aset luar negeri yang lebih efisien, sebagai respons atas tantangan domestik seperti menipisnya cadangan minyak dan tingginya biaya operasional. Petronas menegaskan komitmennya memperbesar porsi aset internasional dalam portofolio upstream, tanpa meninggalkan eksplorasi dalam negeri.

1. Strategi ekspansi internasional

ilustrasi Petronas, perusahaan minyak dan gas milik pemerintah Malaysia (petronas.com)
ilustrasi Petronas, perusahaan minyak dan gas milik pemerintah Malaysia (petronas.com)

Petronas menargetkan peningkatan kontribusi aset internasional menjadi 60 persen dalam lima hingga 10 tahun ke depan, dari posisi saat ini di kisaran 40-50 persen.

“Kami harus memastikan setiap investasi di aset internasional memberikan pengembalian yang sehat,” ujar Wakil Presiden Senior Petronas, Jukris Wahab, dikutip dari Free Malaysia Today.

Fokus ekspansi diarahkan pada wilayah dengan biaya produksi rendah. Kebijakan ini dipicu oleh proyeksi jangka panjang pasar minyak yang masih tertekan akibat ketidakseimbangan suplai dan permintaan.

Meski harga minyak sempat pulih pada Jumat (13/6) karena ketegangan geopolitik di Timur Tengah, ancaman kelebihan pasokan tetap membayangi. Untuk menjaga daya saing, Petronas menargetkan biaya produksi maksimal 50 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp815,3 ribu per barel. Kendati ekspansi global menjadi prioritas, potensi domestik tetap dianggap menjanjikan.

“Cadangan minyak Malaysia masih prospektif, terutama dengan penemuan baru di lepas pantai Semenanjung,” ucap Wahab.

Ia juga mencatat meningkatnya minat perusahaan minyak asing terhadap eksplorasi di kawasan tersebut.

2. Tantangan domestik dan restrukturisasi

ilustrasi Petronas, perusahaan minyak dan gas milik pemerintah Malaysia (petronas.com)
ilustrasi Petronas, perusahaan minyak dan gas milik pemerintah Malaysia (petronas.com)

Di dalam negeri, Petronas menghadapi tekanan akibat penurunan laba yang dipicu anjloknya harga minyak. Pada Kamis (5/6), perusahaan mengumumkan pemangkasan 10 persen tenaga kerja sebagai bagian dari efisiensi operasional. Kebijakan ini mencerminkan penyesuaian strategis untuk menghadapi tekanan keuangan.

Perselisihan dengan Pemerintah Sarawak mengenai distribusi gas turut mempengaruhi stabilitas operasional. Sarawak, yang menyumbang sebagian besar cadangan gas dan ekspor LNG Malaysia, menginginkan peran lebih besar melalui Petros. Meski pada Selasa (20/5) telah diteken deklarasi kerja sama, ketegangan belum sepenuhnya mereda.

“Ketidakpastian di Sarawak dapat melemahkan kepercayaan investor,” kata seorang eksekutif industri yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari Channel News Asia.

Penarikan ConocoPhillips dari proyek Salam-Patawali senilai 3,13 miliar dolar AS (Rp51 triliun) pada Selasa (29/4) menjadi salah satu dampaknya. Petronas kini berupaya menyeimbangkan ekspansi global dengan kestabilan domestik.

3. Dampak ekonomi dan prospek masa depan

ilustrasi perusahaan minyak dan gas (migas) dunia (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi perusahaan minyak dan gas (migas) dunia (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebagai penyumbang utama pendapatan negara, kinerja Petronas mempengaruhi kondisi fiskal Malaysia. Ekspansi luar negeri diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap pasar domestik.

“Tantangan Petronas adalah tantangan nasional,” ujar seorang analis.

Di sektor LNG, Petronas memperkuat posisinya melalui perluasan portofolio global. Pada Rabu (30/4), perusahaan dilaporkan menjajaki kerja sama dengan Commonwealth LNG untuk pasokan dari fasilitas di Louisiana, AS.

“Kami fokus pada pengembangan portofolio LNG global untuk mendukung pertumbuhan permintaan energi,” ujar sumber di industri.

Meskipun menyadari risiko di berbagai wilayah operasi, Petronas tetap percaya diri. Dengan strategi ini, Petronas berharap memperkuat posisinya sebagai pemain utama industri energi global.

“Kami siap menghadapi risiko geopolitik dan operasional demi keberlanjutan bisnis,” ujar Wahab, dilansir dari Free Malaysia Today.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us