Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PLN IP Luncurkan Pabrik Solar Panel di Kendal, Kapasitas 1 GWp

PT PLN (Persero) menjamin kelancaran pasokan listrik di Ibukota Negara (IKN) Nusantara, Jumat (2/8/2024). Foto PLN

Jakarta, IDN Times - PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui perusahaan patungan anak usahanya, meluncurkan pabrik solar panel terintegrasi pertama dan terbesar di Indonesia, yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah. 

Dengan begitu, PLN IP siap memproduksi solar panel dengan kapasitas produksi sebesar 1 Gigawatt Peak (GWp).

1. Pabrik siap produksi panel surya dengan teknologi mutakhir

Solar panel di pabrik Daihatsu Karawang (ADM)

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengungkapkan peluncuran pabrik melalui perusahaan patungan antara PLN Indonesia Power Renewables dengan Trina Solar Co. Ltd dan PT Dian Swastatika Sentosa, yaitu PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI).

Pabrik pun telah siap memproduksi modul panel surya terintegrasi dengan teknologi mutakhir, yaitu teknologi Tunnel Oxide Passivated Contact (TOPCon).

Dengan teknologi yang belum pernah diterapkan di industri solar panel dalam negeri tersebut, efisiensi panel surya mencapai 23,2 persen dari rata-rata efisiensi saat ini di Indonesia berkisar 20 persen.

"Pabrik ini dikembangkan bersama dengan perusahaan tier-1 industri solar panel dunia dan diharapkan mampu memenuhi permintaan pengembangan energi terbarukan di Indonesia," ujar Edwin dalam keterangannya, Jumat (1/11/2024).

2. Pabrik solar panel kurangi ketergantungan impor komponen industri

Petugas PLN (dok. PLN)

Selain menjadi langkah konkret untuk mendukung percepatan transisi energi di Indonesia, keberadaan pabrik ini turut mendukung program pemerintah dalam peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), yang ditetapkan melalui Peraturan Kementerian Perindustrian Nomor 34 Tahun 2024.

Dengan demikian, adanya pabrik solar panel ini juga dapat mengurangi ketergantungan impor komponen dalam industri energi tanah air.

"Dengan TKDN yang tinggi, maka dapat meningkatkan kemandirian sektor industri, terutama di bidang energi terbarukan di Tanah Air," tegas Edwin.

3. Potensi energi surya di Indonesia capai 207 Gigawatt (GW)

PT Kilang Pertamina Internasional dan Pertamina NRE akan memasang PLTS atap di Kilang Balikpapan (Dok Pertamina)

Edwin menyebut, hadirnya pabrik solar panel ini akan membawa dampak ganda, selain tentunya dapat membantu target NZE 2060, pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Kendal ini dapat menciptakan lapangan kerja baru. 

Hal ini membuktikan capaian target NZE pada 2060 tidak hanya membawa dampak pada lingkungan, namun juga terhadap perekonomian masyarakat.

"Fasilitas ini dapat memberikan kontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi Indonesia. Pasalnya, dapat membuka lapangan kerja baru dan mendukung berkembangnya industri lokal," tuturnya.

Menurut Edwin, dengan potensi energi surya di Indonesia yang sangat besar mencapai 207 Gigawatt (GW), maka kehadiran pabrik PLTS akan mengoptimalkan pemanfaatan energi surya untuk sektor kelistrikan di Tanah Air.

"Panel surya hasil produksi perusahaan patungan ini tentu akan mendorong semangat pengembangan energi surya yang lebih masif, saat ini kapasitas produksi pabrik sebesar 1 GWp, dan akan dikembangkan sampai dengan 3 GWp. Dengan demikian komponen PLTS akan semakin mudah didapat," imbuhnya.

Sementara, Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sahid Junaidi, memberikan acungan jempol serta optimistis atas pencapaian ini, karena bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) akan terpenuhi sesuai dengan target.

"Pencapaian pada hari ini, menjadi bukti kemajuan sektor EBT di Indonesia, melihat pembangunannya kilat yaitu 10 bulan. Kami melihat pengembangan EBT Nasional akan semakin cerah," kata Sahid.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us