Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PLTA Tonsealama, 75 Tahun Terangi Sulawesi Utara

IMG_3247.jpeg
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tonsealama di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • PLTA Tonsealama beroperasi sejak 1950, atau telah memberikan penerangan untuk Sulawesi Utara selama 75 tahun.
  • PLTA Tonsealama juga mengaliri listrik ke Gorontalo melalui sistem interkoneksi.
  • PLTA Tonsealama bergantung pada ketinggian permukaan air Danau Tondano.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Minahasa, IDN Times - Sekitar 75 tahun PLTA Tonsealama, di Kabupaten Minahasa beroperasi dan memberi penerangan untuk masyarakat Sulawesi Utara. Terletak di tepi Danau Tondano, di kawasan yang rindang, PLTA yang memiliki banyak sejarah itu beroperasi dengan kapasitas 12 megawatt (MW).

IDN Times berkesempatan mengunjungi PLTA yang telah dibangun sejak masa pemerintahan Hindia Belanda tersebut, tepatnya pada 1912. Tak seperti PLTA yang lainnya, bangunan Tonsealama masih berdiri dengan nama Pusat Listrik Tenaga Air, bukan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang pada umumnya digunakan saat ini.

1. Mulai beroperasi sejak 1950

IMG_3256.jpeg
Museum sejarah perjalanan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tonsealama di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Pembangunan PLTA Tonsealama tak selesai di era Hindia Belanda. Pembangunan selanjutnya dilaksanakan pada masa pemerintahan Jepang, yakni 1942-1945. Kemudian, sumber listrik itu mulai beroperasi sejak 1950.

Di dalam bangunan-bangunan PLTA, tampak mesin-mesin peninggalan zaman dahulu masih dimanfaatkan. Bahkan, masih ada sudut-sudut yang menjadi saksi konflik agresi militer Belanda pada 1947. Tampak ada bekas-bekas tembakan dari pesawat tempur yang menewaskan sejumlah pekerja PLTA.

"Itu bekas peluru dari pesawat, dulu (PLTA) ini hancur, (tapi) engine masih bisa operasi sampai sekarang,” ujar Asisten Manajer Operasi PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Minahasa, Oudy F. Rumbajan.

Masuk ke dalam PLTA Tonsealama rasanya tak hanya berkunjung ke suatu pembangkit listrik. Tetapi seperti menyaksikan sejarah perjalanan salah satu pembangkit listrik tertua di Indonesia.

Ditambah lagi, PLN Nusantara Power juga membuat sebuah museum yang memamerkan dokumentasi-dokumentasi bersejarah, serta alat-alat komponen berusia puluhan tahun yang pernah dipakai di PLTA Tonsealama.

2. Jadi pembangkit listrik andalan meski sudah berusia tua

IMG_3255.jpeg
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tonsealama di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Usianya yang sudah tua tak mempengaruhi besarnya peran PLTA Tonsea Lama untuk Sulawesi Utara. Bahkan, PLTA Tonsea Lama yang terdiri atas tiga unit juga mengaliri listrik untuk Gorontalo melalui sistem interkoneksi.

Interkoneksi itu mulai berjalan pada 1980-an, dari sebelumnya sempat terisolasi. Energi listrik yang disalurkan memiliki tegangan setinggi 7 kilovolt (kV).

PLTA itu mampu melistriki lebih 180-204 kecamatan, atau lebih dari 6 ribu rumah, tergantung besar dan luasnya kecamatan.

“Untuk 1 MW itu dapat melistriki 15–17 kecamatan dengan daya 450–990 VA. Satu kecamatan rata-rata 20–30 rumah, atau bisa sampai 2 MW tergantung besar luasnya kecamatan tersebut,” ucap Oudy.

3. Bergantung pada ketinggian permukaan air Danau Tondano

IMG_3226.jpeg
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tonsealama di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

PLTA Tonsealama bergantung pada ketinggian permukaan air atau elevasi Danau Tondano. Oleh sebab itu, PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Minahasa selalu berupaya menjaga keberlangsungan danau tersebut untuk tetap beroperasi.

Caranya dengan terus melakukan penanaman pohon, menjaga kebersihan danau, melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC), melakukan pengerukan sedimentasi, dan sebagainya. Upaya itu tak hanya dilakukan sendiri, tetapi PLN menggaet Pemerintah Kabupaten Minahasa, Balai Wilayah Sungai (BWS), dan TNI.

Hal itu dilakukan untuk mencegah kekeringan, karena dapat menyebabkan PLTA berhenti beroperasi.

“Saya lupa tahun berapa, jadi pernah kita shutdown 3 unit karena memang musim kemaraunya nggak bisa dioperasikan. Tapi ada cara-cara pula untuk membangkitkan supaya elevasi itu naik, pertama TMC atau modifikasi cuaca, kemudian menanam tumbuhan untuk menampung air,” tutur Oudy.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us

Latest in Business

See More

Demam AI Melanda, Nvidia Jadi Perusahaan Terkaya di Dunia

31 Okt 2025, 23:23 WIBBusiness