Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penggunaan PLTA Masih Rendah, PLN Bidik Kerja Sama dengan Swiss

Indonesia-Switzerland Hydropower Conference di kantor pusat PLN, Jakarta, Selasa (15/4/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • PLN menggelar Indonesia-Switzerland Hydropower Conference
  • PLN hanya menggunakan 13 persen energi terbarukan, dengan PLTA hanya menyumbang 7,6 persen listrik

Jakarta, IDN Times - PT PLN (Persero) menggelar diskusi terkait pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan Swiss.

Diskusi itu digelar untuk membahas peluang pengembangan PLTA yang saat ini pemanfaatannya masih sangat kecil dibandingkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.

Direktur Manajemen Risiko PLN, Suroso Iskandar mengatakan PLN mengelola pembangkit listrik bertenaga 75 gigawatt (GW) saat ini. Dari angka itu, hanya 13 persen pembangkit listrik menggunakan energi terbarukan. Bahkan, kontribusi PLTA masih sangat kecil.

“Hanya 7,6 persen listrik dari PLTA. Bahkan sekarang batu bara masih mendominasi sebesar 66 persen, dan energi terbarukan baru 13 persen,” kata Suroso dalam pembukaan Indonesia-Switzerland Hydropower Conference, Selasa (15/4/2025).

1. PLN kejar target pembangkit EBT 42 GW

Direktur Manajemen Risiko PLN, Suroso Iskandar (IDN Times/Vadhia LIdyana)

Suroso mengatakan, pemerintah telah menargetkan pembangunan pembangkit EBT sekitar 42 GW. Target itu berasal dari 60 persen rencana pembangunan pembangkit listrik tambahan yang diutarakan pada COP29 di Azerbaijan tahun lalu.

Di sisi lain, Indonesia menargetkan pembangunan PLTA dengan kapasitas 70 GW sampai 2060.

“Indonesia berkomitmen membangun lebih dari 70 GW kapasitas tambahan, di mana hampir 60 persen berasal dari energi bersih. Jadi EBT bakal mendominasi lansekap Indonesia dalam 10 tahun ke depan,” ucap Suroso.

2. Swiss buka peluang buat kerja sama antara perusahaan

Indonesia-Switzerland Hydropower Conference di kantor pusat PLN, Jakarta, Selasa (15/4/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Olivier Zehnder mengatakan, Swiss punya keahlian dalam pengembangan PLTA yang inovatif dan berorientasi pada kualitas.

“Selama berabad-abad, perusahaan Swiss telah mengembangkan solusi PLTA yang canggih,” tutur Olivier.

Dimulai dari teknologi penyimpanan pompa, turbin dengan efisiensi tinggi, sistem kontrol, pemantauan lingkungan, dan sebagainya.

“Keahlian dan keunggulan teknologi Swiss jika dipadukan dengan potensi tenaga air yang besar di Indonesia, menjanjikan kolaborasi yang bermanfaat, saya yakin,” ucap Olivier.

Meski begitu, Pemerintah Swiss membuka peluang kerja sama antara perusahaan Indonesia, termasuk PLN, dengan perusahaan Swiss alias secara business to business (b2b). Sementara itu, Pemerintah Swiss membuka peluang diskusi untuk mendalami peluang pengembangan PLTA di Indonesia.

“Pemerintah Swiss tidak akan berinvestasi. Jadi yang harus dilakukan adalah menetapkan kerangka kerja jangka panjang untuk sektor swasta di Swiss, bank, atau lembaga keuangan dan/atau pihak lain untuk membangun bendungan PLTA,” tutur Olivier.

3. Pengembangan PLTA bisa dikolaborasikan dengan pengembangan PLTS

Indonesia-Switzerland Hydropower Conference di kantor pusat PLN, Jakarta, Selasa (15/4/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Ketua Dewan Pakar Indonesia Hydropower Association (INAHA), Ismet Rahmat Kartono mengatakan pengembangan PLTA bisa dikolaborasikan dengan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

“Solar cell membutuhkan partner penyimpanan atau storage. Dan salah satu feature dari hydropower adalah sebagai storage yang luar biasa, yang sampai saat ini di Indonesia belum ada, yaitu pump storage,” tutur Ismet.

Harapannya, dengan diskusi yang digelar hari ini, bisa memperoleh kerja sama nyata pengembangan PLTA.

“Kami sangat berharap acara konferensi kali ini tidak hanya jadi diskusi, tapi nanti akan bisa menjadi pembangkit-pembangkit yang aktual yang ada di Indonesia,” tutur Ismet.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
Jujuk Ernawati
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us