Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PM India Janjikan Reformasi untuk Ringankan Beban Pajak

Bendera India (unsplash.com/Girish Dalvi)
Bendera India (unsplash.com/Girish Dalvi)
Intinya sih...
  • Reformasi GST untuk mengurangi beban pajak dan memudahkan pelaku usaha serta masyarakat.
  • Penurunan harga barang kebutuhan pokok dan pengurangan drastis pajak yang dibayar masyarakat.
  • Penghapusan tarif 12 persen dalam GST dan pemindahan barang-barang ke tarif 5 persen.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyampaikan pidato pada Hari Kemerdekaan ke-79 di New Delhi pada Jumat (15/8/2025). Dalam sambutannya, Modi menyampaikan bahwa pemerintah akan mengumumkan reformasi besar-besaran dalam sistem Goods and Services Tax (GST) dalam beberapa bulan ke depan.

Modi mengatakan bahwa perubahan untuk menurunkan tarif GST akan diumumkan sekitar perayaan Diwali pada Oktober 2025, dengan tujuan utama memberikan keringanan pajak bagi masyarakat luas dan memangkas harga barang kebutuhan sehari-hari.

1. Pengumuman reformasi pajak dan alasan pemerintah

Pemerintah India menilai bahwa struktur GST saat ini memiliki terlalu banyak tarif dan beban kepatuhan yang berat bagi pelaku usaha serta masyarakat umum.

“Kami akan mengumumkan reformasi GST generasi terbaru menjelang Diwali. Ini akan mengurangi beban pajak di seluruh negeri,” kata Modi dalam pidatonya di Red Fort, New Delhi, dilansir India Today.

“Selama delapan tahun terakhir, kami telah melaksanakan reformasi besar dalam GST dan menyederhanakan perpajakan. Kini saatnya melakukan tinjauan dan kami telah melakukan konsultasi dengan negara bagian untuk melakukannya,” tambahnya.

Pembentukan panitia khusus yang melibatkan menteri keuangan negara bagian telah dilakukan untuk mengkaji serta merampingkan tarif GST demi mendukung pertumbuhan ekonomi.

2. Rencana penyesuaian tarif GST dan dampaknya bagi masyarakat

Modi menegaskan bahwa perubahan GST akan membuat harga barang kebutuhan pokok lebih murah dan pajak yang dibayar masyarakat akan berkurang drastis. Pemerintah berencana menghapus tarif 12 persen dalam GST dan memindahkan barang-barang dari kategori tersebut ke tarif 5 persen. Mayoritas barang kebutuhan sehari-hari, seperti makanan kemasan, pakaian, dan jasa hotel, kemungkinan akan mendapatkan penurunan pajak.

“Ini akan menjadi hadiah Diwali bagi Anda semua. Barang kebutuhan masyarakat akan jauh lebih murah, dan pajak atas barang dan jasa akan jauh berkurang," kata Modi, dilansir NDTV.

Diperkirakan, penyesuaian ini akan menyebabkan penurunan pendapatan negara hingga 500 miliar rupee India (Rp92,2 triliun), namun peningkatan konsumsi dan aktivitas ekonomi diharapkan mengimbangi potensi penurunan tersebut.

3. Manfaat reformasi bagi pelaku usaha kecil dan ekonomi nasional

Dengan perubahan ini, pelaku usaha kecil dan menengah (MSME), serta penjual lokal, akan mendapatkan keringanan pajak sehingga dapat meningkatkan daya saing ekonomi dan memperluas pasar.

“MSME akan sangat diuntungkan, produk kebutuhan harian akan lebih murah dan ekonomi kita juga akan lebih kuat,” ujar Modi.

Menurut pemerintah, langkah ini juga bagian dari visi memperluas partisipasi wirausaha melalui regulasi yang lebih sederhana. Selain itu, stimulus pajak yang diberikan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan konsumsi domestik terutama menjelang musim perayaan Diwali.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us