Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Porsi Energi Bersih Baru 13,9 Persen, Proyek Panas Bumi Dipecut

PLN Indonesia Geothermal akan membuat PLN Indonesia Power lebih fokus pada pengembangan energi panas bumi.. (Dok/Istimewa).
Intinya sih...
  • Pemanfaatan EBT dalam bauran energi nasional saat ini mencapai 13,9 persen.
  • Optimisme pemerintah untuk meningkatkan angka tersebut menjadi 14,1 persen pada akhir 2024.
  • Proyek panas bumi yang dijadwalkan beroperasi secara komersial diharapkan akan meningkatkan kontribusi bauran EBT.

Jakarta, IDN Times - Pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional baru mencapai 13,9 persen. Namun, pemerintah optimistis angka tersebut akan meningkat menjadi 14,1 persen pada akhir 2024.

"Saat ini pemanfaatan EBT dalam bauran energi nasional dilaporkan ke saya sebesar 13,9 persen," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiyani Dewi dalam keterangan tertulis, Rabu (18/12/2024).

1. Bauran EBT bertambah dari panas bumi yang segera beroperasi

Salah satu lapangan panas bumi milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGE (Dok PGE)

Bauran energi diyakini bisa menyentuh 14,1 persen pada akhir tahun ini seiring dengan penyelesaian sejumlah proyek panas bumi yang dijadwalkan beroperasi secara komersial dan mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) pada Desember ini.

"Diharapkan akan terjadi peningkatan bauran EBT hingga tercapai 14,1 persen," sebutnya.

Beberapa proyek panas bumi yang ditargetkan beroperasi pada akhir 2024 meliputi PLTP Sorik Merapi berkapasitas 41 MW, yang telah menerima Sertifikat Laik Operasi (SLO) pada 15 Desember, serta PLTP Salak Binari dengan kapasitas 15 MW dan PLTP Ijen sebesar 45 MW.

"Dengan masuknya PLTP Sorik Merapi, yang terdiri dari 91 MW--50 MW di antaranya sudah COD dan sisanya 41 MW tinggal menunggu Amdal--kami optimistis kontribusi bauran EBT akan meningkat secara signifikan," kata Eniya.

2. Panas bumi jadi andalan menggenjot bauran energi bersih

Pertamina Geothermal Energi (Dok PGE)

Eniya mengatakan pemerintah terus mengupayakan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam ketahanan dan swasembada energi dengan meningkatkan proporsi EBT dalam bauran energi nasional.

Berkaitan dengan itu, pemerintah memahami potensi panas bumi di Indonesia masih sangat besar dan mudah dimanfaatkan untuk meningkatkan jumlah pembangkit yang beroperasi.

"Saya melihat potensi geothermal (panas bumi) masih sangat besar dan merupakan 'low hanging fruit' untuk mencapai lebih banyak COD," paparnya.

3. Pemerintah identifikasi 362 titik potensi panas bumi 23,6 GW

Salah satu area kerja milik Pertamina Geothermal Energy (dok. Pertamina Geothermal Energy)

Panas bumi memiliki potensi besar untuk mempercepat pencapaian target bauran energi terbarukan. Pemerintah menegaskan komitmennya dalam memaksimalkan pemanfaatannya sebagai sumber energi ramah lingkungan dengan keandalan tinggi.

Saat ini, listrik dari panas bumi menyumbang 5 persen dari total bauran energi nasional atau sekitar 40 persen dari EBT. Dengan kapasitas terpasang sebesar 2,6 G, meningkat 1,2 GW sejak 2014, Indonesia menjadi produsen listrik panas bumi terbesar kedua di dunia.

Pemerintah juga telah mengidentifikasi 362 titik potensi panas bumi dengan kapasitas total 23,6 GW, serta menetapkan 62 Wilayah Kerja Panas Bumi dan 12 Wilayah Penugasan untuk mendorong investasi lebih lanjut di sektor tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us