Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Mau Genjot B60, Bahlil Mulai Menghitung

Presiden Terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri acara Rakornas Legislatif PKB. (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • Pemerintah akan meningkatkan penggunaan biodiesel menjadi B50 dan B60. 
  • B60 adalah biodiesel dengan 60% biodiesel dan 40% bahan bakar solar, berasal dari minyak nabati kelapa sawit. 
  • Implementasi program biodiesel untuk mendukung energi hijau dan mengurangi impor bahan bakar fosil. 

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyampaikan pemerintah akan meningkatkan penggunaan bahan bakar biodiesel menjadi B50 dan B60 sebagai bagian dari program Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

B60 adalah jenis bahan bakar biodiesel yang mengandung 60 persen biodiesel dan 40 persen bahan bakar solar. Biodiesel sendiri berasal dari bahan alami seperti minyak nabati dari kelapa sawit.

Menurut Bahlil, saat ini pemerintah sedang melakukan perhitungan terkait penerapan program tersebut, setelah sebelumnya uji coba biodiesel B40 telah selesai dilaksanakan.

"Kita akan tingkatkan menjadi B50, B60. Program Pak Prabowo itu B50, B60. Sekarang kita lagi menghitung. Karena sekarang B40 sudah selesai diujicoba," kata Bahlil dalam Rakornas Repnas di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (14/10/2024).

1. Prabowo berambisi menggenjot program biodiesel

Ilustrasi Biodiesel (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Bahlil, sesuai dengan pandangan Prabowo, jika teknologi memungkinkan, penggunaan biodiesel bisa ditingkatkan lebih jauh untuk mendukung transisi energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

"Sekarang kita menjadi B50, B60, bahkan kalau teknologi bisa, dalam pandangan Bapak Prabowo, bila perlu kita tingkatkan lagi," tuturnya.

2. Devisa tergerus ratusan triliun untuk impor energi

Ilustrasi cadangan devisa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Bahlil menjelaskan Indonesia setiap tahunnya menghabiskan devisa sebesar Rp500 triliun untuk kebutuhan impor energi. Hal itu disebabkan oleh rendahnya produksi migas nasional.

Tergerusnya devisa, menurut Bahlil, berdampak pada fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran terhadap dolar.

"Bayangkan, salah satu sumber kebutuhan dolar terbesar itu adalah kita untuk membeli energi. Itu satu," paparnya.

3. Implementasi B40 ditargetkan mulai tahun depan

Uji coba pemakaian B40 sebagai bahan bakar KA. (IDN Times/Tunggul)

Kementerian ESDM sebelumnya menargetkan implementasi biodiesel B40 dapat mulai berjalan pada 2025. Setelah uji coba sukses B35, pemerintah berencana meningkatkan program tersebut untuk mendukung energi hijau dan mengurangi impor bahan bakar fosil.

Realisasi pemanfaatan biodiesel pada kuartal kedua 2024 tercatat mencapai 6,2 juta kiloliter, atau sekitar 54,2 persen dari target tahunan sebesar 11,3 juta kiloliter.

Selain berperan penting dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, peningkatan penggunaan biodiesel juga memberikan dampak positif bagi perekonomian, seperti penciptaan lapangan kerja baru dan pengurangan ketergantungan terhadap impor bahan bakar fosil.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us