Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Restui Huayou Gantikan LG di Proyek EV, Danantara Bakal Gabung

Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung di Istana Negara pada Senin (5/5), Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintahan Kabinet Merah Putih telah menunjukkan hasil nyata dalam 6 bulan pertama masa kerja. (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)
Intinya sih...
  • Proyek hilirisasi baterai kendaraan listrik mendapat persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto.
  • Pelaksanaan groundbreaking direncanakan sebelum Agustus 2025 dengan investasi total mencapai 9,8 miliar dolar AS.

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakan, proyek hilirisasi baterai kendaraan listrik (EV) yang kini dikerjakan oleh konsorsium Huayou telah mendapat persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto.

"Alhamdulillah sudah diputuskan, sudah disetujui oleh bapak Presiden. Atas arahan bapak Presiden sekarang sudah dilakukan oleh konsorsium Huayou, dan ini tidak ada masalah lagi," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/5/2025).

1. Groundbreaking proyek Huayou sebelum Agustus 2025

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membeber jurus pemerintah mengejar target lifting minyak 1 juta barel per hari. (Dok. Kementerian ESDM)

Bahlil menyampaikan, proyek baterai kendaraan listrik yang kini dikerjakan oleh konsorsium Huayou telah siap untuk memasuki tahap groundbreaking. Pelaksanaan groundbreaking tersebut direncanakan sebelum Agustus 2025.

Proyek tersebut merupakan kelanjutan dari investasi sebelumnya yang melibatkan LG Energy Solution (LGES). Setelah pemutusan kemitraan dengan LGES, posisi tersebut diambil alih oleh perusahaan asal China, Huayou.

Total investasi proyek ini mencapai 9,8 miliar dolar AS, dengan sekitar 1,2 miliar telah direalisasikan oleh LG. Sisa investasi sebesar 8,6 miliar dolar AS akan dilanjutkan oleh Huayou.

"Ya kita rencanakan groundbreaking-nya sebelum Agustus," ujar Bahlil.

2. Danantara bakal masuk di proyek baterai EV Huayou

Kantor Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Bahlil mengungkapkan, porsi saham Indonesia dalam proyek baterai kendaraan listrik bersama konsorsium Huayou mencapai 51 persen pada sektor hulu. Sementara di hilir, kepemilikan Indonesia melalui joint venture (JV) berada di 30 persen.

Pemerintah sedang berupaya meningkatkan porsi kepemilikan Indonesia di sektor hilir menjadi di atas 40 persen, bahkan hingga 50 persen seiring dengan rencana partisipasi Danantara dalam proyek tersebut.

"Kita lagi mengupayakan untuk ada kenaikan karena Danantara juga akan ikut berpartisipasi. Nah ini arahan Bapak Presiden kita akan memaksimalkan untuk di atas 40 persen bahkan sampai dengan 50 persen, tapi semua itu dalam proses negosiasi," ujarnya.

3. Pemerintah tegaskan potensi hilirisasi mineral tetap menarik

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Bahlil menyampaikan, meski situasi ekonomi global sedang menantang, prospek investasi di sektor hilirisasi, khususnya mineral kritikal, tetap sejalan dengan kebutuhan pasar global.

"Sekalipun dalam kondisi ekon global seperti ini prospek investasi di bidang hilirisasi khususnya di mineral kritikal ini masih sangat relevan dengan apa yang diinginkan oleh global," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jumawan Syahrudin
Jujuk Ernawati
Jumawan Syahrudin
EditorJumawan Syahrudin
Follow Us