Prabowo Tegur Menteri, Minta Administrasi Proyek Sampah Dipangkas

- Prabowo minta administrasi dipangkas jadi tiga bulan: Prabowo menegur jajaran terkait lamanya proses administrasi. Prabowo meminta agar tahapan administrasi tidak memakan waktu enam bulan, melainkan cukup tiga bulan.
- Prabowo malu sampah setinggi gunung di RI Zulhas juga pernah mengungkapkan jika Prabowo menyoroti kondisi penumpukan sampah di Tanah Air, khususnya di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bantar Gebang.
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto memberi arahan khusus terkait percepatan program pengolahan sampah menjadi energi (waste to energy).
Pria yang akrab disapa Zulhas itu menjelaskan, pemerintah sebenarnya sudah menuntaskan penandatanganan dokumen, tinggal menunggu peraturan presiden yang diperkirakan terbit dalam satu hingga dua hari.
"Saya tadi mengatakan, kami sudah selesai tanda tangan. Tinggal nunggu perpres 1-2 hari ini turun. Maka proses 6 bulan untuk administrasi, 1,5 tahun untuk pengerjaan, mudah-mudahan 2 tahun persoalan sampah kita bisa atasi," katanya usai rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/8/2025).
1. Prabowo minta administrasi dipangkas jadi tiga bulan

Dia pun mengungkapkan, Prabowo menegur jajaran terkait lamanya proses administrasi. Prabowo meminta agar tahapan administrasi tidak memakan waktu enam bulan, melainkan cukup tiga bulan.
“Tadi Presiden menegur kami, jangan 6 bulan administrasi, 3 bulan kalau bisa sehingga 18 bulan bisa selesai, kita usahakan,” sebutnya.
2. Prabowo malu sampah setinggi gunung di RI

Prabowo juga pernah menyoroti penumpukan sampah khususnya di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bantar Gebang. Itu diceritakan konferensi iklim terbesar Indonesia, ‘Indonesia Net-Zero Summit (INZS) 2025’ di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (26/7).
Menurut Zulhas, Prabowo menyampaikan keprihatinannya karena volume sampah di sana sudah setara dengan gedung 20 lantai, dan menilai situasi tersebut memalukan bagi negara sebesar Indonesia.
"Saya ditanya sama Pak Prabowo. "Pak Zul, ini sampah kita kok menggunung ya? Sebagai negara besar kita ini malu. Di Bantar Gebang itu sampah kita setara dengan 20 lantai gedung yang tinggi. Bagaimana menyelesaikannya?"," katanya menirukan ucapan Prabowo.
3. Prosedur berbelit jadi kendala penanganan

Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) itu menjelaskan, selama sembilan bulan menjabat sebagai Menko Pangan, dia menemui kendala utama dalam bentuk prosedur yang rumit dan berputar-putar.
Dia menilai proses perizinan pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi energi memerlukan waktu lama karena harus melibatkan banyak pihak, meskipun menurutnya banyak pihak yang berminat dan potensi keuntungannya cukup besar.
"Itu prosesnya panjang sekali. Padahal yang mau itu banyak, yang ingin mengerjakan banyak, dan ini juga menguntungkan," ujarnya.