Prabowo Tugaskan Amran Cetak 3 Juta Hektare Sawah

- Presiden Prabowo memerintahkan Menteri Pertanian dan Wakilnya untuk mencetak sawah 3 juta ha dalam 3-4 tahun ke depan di beberapa daerah.
- Mentan Amran diminta mempercepat cetak sawah, menambah bantuan hulu sarana produksi, dan memeriksa alokasi pupuk subsidi.
- Proyek pengembangan pertanian melibatkan TNI, termasuk pembentukan Batalion Penyangga Daerah Rawa untuk memastikan program pertanian berjalan.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menitahkan Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman dan Wakil Mentan, Sudaryono mempercepat cetak sawah seluas 3 juta hektare (ha) dalam 3-4 tahun ke depan.
Amran mengatakan ada beberapa daerah yang disasar, mulai dari Sumatra, Kalimantan, hingga Merauke.
“Kami ditugaskan oleh Bapak Presiden untuk melakukan percepatan cetak sawah yang saat ini posisi di Merauke sudah kita mulai, Kalimantan Tengah kita sudah mulai, insyaallah dalam waktu dekat, Kalimantan Selatan, kemudian Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, dan seterusnya. Kita melakukan percepatan untuk cetak sawah,” ucap Amran di kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/10/2024).
1. Alokasi Pupuk subsidi harus tepat sasaran

Amran mengatakan tugas kedua adalah menambah bantuan kepada petani dari segi hulu sarana produksi, termasuk pupuk. Amran diminta memeriksa alokasi pupuk subsidi yang sebelumnya dinaikkan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) hingga 2 kali lipat sudah tepat sasaran atau belum.
“Beliau sudah memerintahkan mengecek tambahan pupuk itu 100 persen yang dulu itu dicek apa benar sudah sampai ke tingkat petani,” ujar Amran.
Dia juga diberikan jugas mengoptimalisasi lahan pertanian yang sudah ada saat ini.
2. Bakal cetak sawah di atas lahan milik negara hingga perorangan

Dalam kesempatan yang sama, Wamentan Sudaryono mengatakan cetak 3 juta ha sawah dilakukan di atas lahan milik negara, sampai perorangan yang menggunakan skema komersial.
“Mengenai status lahan, saya kira macam-macam. Ada yang status lahan milik perorangan, ada yang milik juga perusahaan, yang memang intinya lahan itu adalah milik negara, adalah milik perorangan, intinya adalah kita cetak sawah, nanti tinggal kita atur skema komersialnya,” ucap Sudaryono.
Dia mengatakan 3 juta ha sawah bakal memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia hingga 80 tahun ke depan.
“Ini untuk beberapa dekade ke depan. Kami perkirakan dengan 3 juta itu bisa menjamin generasi kita 80 tahun ke depan. Dengan tadi eksponensial penambahan penduduk, kemudian kebutuhan konsumsi pangan kita, dengan 3 juta itu bisa paling tidak kita save selama 70-80 tahun ke depan,” tutur Sudaryono.
3. TNI dikerahkan buat bantu proyek pertanian Prabowo

Lebih lanjut, dia mengatakan pemerintah melibatkan TNI dalam mengerjakan proyek pengembangan pertanian dalam negeri.
“Bahkan di TNI sendiri itu dibentuk satuan namanya Batalion Penyangga Daerah Rawa. Jadi memang dipastikan untuk mamastikan program-program pertanian kita jalan,” ujar Sudaryono.
Bahkan, untuk proyek cetak sawah di Merauke, pemerintah sudah melibatkan TNI.
“Dan nanti di daerah di rawa seperti di Sumatra Selatan juga sedang dalam rencana dan seterusnya. Ini ketahanan pangan ini gak bisa ditawar lagi. Semua, enggak hanya TNI, Polri juga kebetulan kemarin dari Mabes Polri juga sepakat untuk mendukung program ketahanan pangan ini,” ujar Sudaryono.