10 Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi Syariah, yuk Belajar!

Dalam mempraktikan ekonomi syariah, baik individu, kelompok, maupun pemerintah harus memegang erat setiap peraturan agama. Segala kegiatan ekonomi yang dijalankan harus sesuai dengan yang telah diajarkan dalam islam.

Prinsip ekonomi syariah merupakan kaidah atau aturan pokok yang membangun struktur dan kerangka ekonomi Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadis. Oleh karenanya, segala aktivitas ekonomi syariah harus mengacu pada ketauhidan, keimanan, dan ketakwaan terhadap Allah SWT.

Umumnya, dalam ekonomi konvensional menerapkan prinsip yang bertujuan mendapatkan profit sebesar mungkin dengan modal seminim mungkin. Namun, hal tersebut justru berbanding terbalik dengan ekonomi syariah atau ekonomi islam.

Ekonomi syariah memikiki tujuan yang lebih besar dari itu, yakni kemaslahatan. Kemaslahatan berarti bahwa segala kegiatan ekonomi diharapkan mampu memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat yang lebih luas lagi dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Segala bentuk perbuatan yang bisa merugikan orang lain, seperti penipuan, kecurangan, dan perbuatan negatif sejenis sangat dilarang keras dalam Islam. Maka dari itu, dalam menjalankan ekonomi syariah setiap individu harus jeli memahami segala aspek agar tidak melanggar nilai-nilai islam. 

Dalam islam diajarkan bahwa segala yang ada di dunia ini, termasuk harta yang dimiliki sejatinya hanyalah titipan Allah SWT semata. Oleh karena itu, sudah semestinya setiap mukmin menjaga amanah tesebut dan menggunakannya hanya agar memberi manfaat bagi orang lain. 

Prinsip berkeadilan wajib diterapkan oleh mereka yang melakukan aktivitas ekonomi syariah. Keadilan disini diartikan sebagai perilaku di mana menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya.

Setiap orang harus menerima pelayanan yang sama, tanpa diskriminasi, dan tak memandang status sosial, termasuk kondisi perekonomiannya. Tujuannya agar seluruh masyarakat dari berbagai golongan bisa merasakan kenyamanan dan kesamaan dari sistem ekonomi ini.

Persaudaraan merupakan unsur penting yang tak terpisahkan dan juga menjadi tujuan dalam ekonomi syariah. Inilah sebabnya, prinsip ekonomi syariah menjunjung tinggi kerja sama agar semua orang juga bisa sukses dan sejahtera bersama.

Pada dasarnya, manusia diciptakan sebagai makhluk sosial bukan individual yang harus hidup bersama-sama, menjalin persaudaraan, dan menjaga silaturahmi. Dengan begitu, manusia dapat membawa manfaat bagi sesamanya.

Berdasarkan perspektif islam, kegiatan ekonomi syariah merupakan salah satu bentuk ibadah dalam bidang muamalah atau hubungan dengan sesama manusia. Artinya, segala bentuk kegiatan yang dijalankan harus dilandasi etika dan norma yang sesuai dengan syariat islam. 

Praktik ekonomi islam tetap melibatkan pemerintah di dalamnya. Hal itu tak lepas dari peran pemerintah sebagai lembaga yang memiliki hak dan wewenang untuk mengatur laju perekonomian negara.

Maka dari itu, dalam menerapkan nilai-nilai keagamaan saat melakukan kegiatan ekonomi, masyarakat juga tetap harus menaati peraturan yang ditetapkan pemerintah selama tidak melenceng dari ajaran agama.

Menurut islam, kebebasan (ushul fiqh) diperoleh seiring dengan tanggung jawab di dunia dan juga di akhirat kelak.

Prinsip ekonomi islam memberikan kebebasan kepada setiap pelakunya namun tetap dengan batasan tanggung jawab. Karena segala perbuatan yang dilakukan manusia akan dimintai pertanggungjawabannya nanti.

Layaknya salat yang dianjurkan dikerjakan secara berjamaah agar memperoleh pahala yang lebih besar, ekonomi syariah pun wajib dikerjakan bersama-sama. Dengan bekerjasama, peluang untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan diyakini dapat meningkat.

Segala kegiatan dan aktivitas dilakukan secara bersama-sama dengan niatan yang baik diharapkan bisa memberikan hasil yang baik pula.