Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PTBA Minta Penugasan Pemerintah Buat Garap Proyek Pengganti LPG

Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra. (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • PT Bukit Asam (PTBA) meminta dukungan pemerintah untuk mengembangkan DME sebagai pengganti LPG
  • Pengembangan DME dianggap penting sebagai langkah pionir dalam hilirisasi di Indonesia
  • PTBA menekankan pentingnya penugasan khusus dari pemerintah dalam pengembangan DME sebagai substitusi LPG bersubsidi

Bogor, IDN Times - PT Bukit Asam (PTBA) meminta dukungan pemerintah berupa penugasan resmi untuk merealisasikan hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) sebagai pengganti liquefied petroleum gas (LPG).

Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra menyampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas baru-baru ini kembali menekankan pentingnya hilirisasi, terutama dalam pengembangan DME sebagai alternatif energi.

"Nah, ini juga yang kami sebetulnya dorong kepada pemerintah supaya memang ini terjadi butuh adanya penugasan," kata dia dalam media gathering di Bogor, Jumat (29/11/2024) malam.

1. China jadi contoh bagaimana negara intervensi industri DME

ilustrasi batu bara (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Niko menjelaskan pengembangan produk pengganti LPG alias DME merupakan salah satu langkah pionir dalam hilirisasi di Indonesia. Dia mengungkapkan secara global, industri tersebut baru berkembang secara signifikan di China.

Keberhasilan Negeri Tirai Bambu tersebut, menurut dia, tidak terlepas dari intervensi besar pemerintah melalui berbagai kebijakan, termasuk pemberian insentif fiskal dan dukungan strategis lainnya.

"Kalau kita lihat berkaca apa yang dilakukan di China itu memang intervensi pemerintah itu sangat luar biasa untuk bagaimana mendorong hilirisasi dan industri di sana tumbuh karena memang banyak tadi mulai dari insentif fiskal dan sebagainya," paparnya.

2. Alasan PTBA membutuhkan penugasan dari pemerintah

Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra. (IDN Times/Trio Hamdani)

PTBA menekankan pentingnya dukungan pemerintah berupa penugasan khusus kepada perusahaan selaku badan usaha milik negara (BUMN) dalam pengembangan DME yang berfungsi menggantikan LPG.

Niko menjelaskan sebagai perusahaan negara, PTBA memiliki fungsi untuk melayani kepentingan publik. Dalam hal ini, DME nantinya akan menjadi substitusi LPG bersubsidi tabung 3 kilogram (kg) yang banyak digunakan masyarakat.

"Ini kan ujungnya untuk publik yang mana untuk masyarakat ya kita tentu saja butuh penugasan di sana," tambahnya.

3. PTBA susun strategi untuk mendukung transisi energi

Tambang batubara PT Bukit Asam Tbk (PTBA). (dok. PTBA)

Di sisi lain, PTBA juga menyusun strategi pengembangan usaha berbasis empat pilar utama untuk mendukung transisi energi. Pilar pertama, berfokus pada pengelolaan cadangan, peningkatan kapasitas produksi, serta efisiensi biaya operasional melalui dekarbonisasi dan digitalisasi.

Pilar kedua menggarap pengembangan produk turunan batu bara, pembangkit listrik ramah lingkungan, energi baru dan terbarukan (EBTKE), serta penyediaan jasa operasional dan pemeliharaan (O&M) untuk kebutuhan industri.

Sementara pilar ketiga, menitikberatkan pada optimalisasi angkutan batu bara, pengembangan infrastruktur, dan diversifikasi segmen pasar. Terakhir, pilar keempat mengedepankan bisnis berbasis manajemen karbon, peningkatan daur hidup produk, serta mendukung solusi ramah lingkungan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us