PTBA Sebut Batu Bara Berjaya Trump Jadi Presiden AS

- PT Bukit Asam Tbk optimistis terhadap prospek industri batu bara dengan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS.
- PTBA menyatakan optimisme terhadap prospek harga batu bara pada 2025, fokus ekspor ke Vietnam dan Filipina, serta peningkatan permintaan domestik.
- PTBA memiliki total sumber daya batu bara 5,851 miliar ton, dengan tambang Tanjung Enim menjadi yang terbesar dan mengelola wilayah izin usaha pertambangan di berbagai lokasi strategis.
Bogor, IDN Times - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) optimistis terhadap prospek industri batu bara, terutama dengan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).
Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra mengungkapkan kondisi geopolitik global di bawah kepemimpinan Trump memberikan harapan bagi sektor batu bara untuk kembali berjaya, sebagaimana terjadi pada periode sebelumnya.
"Di tataran global sebetulnya dengan kebijakan kalau kita lihat Trump yang terpilih itu ya sama kayak periode sebelumnya gitu, bakal agak relatif berjaya gitu ya industri batu bara," kata dia dalam media gathering di Bogor, Jumat (29/11/2024) malam.
1. Bukit Asam optimistis terhadap outlook batu bara 2025

PTBA menyatakan optimisme terhadap prospek harga batu bara pada 2025. Niko menjelaskan permintaan domestik akan tetap menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan, terutama seiring dengan peningkatan kebutuhan listrik pascapandemik COVID-19.
Selain itu, PTBA juga berfokus memperluas pasar ekspor ke negara-negara dengan pertumbuhan permintaan batu bara yang tinggi, seperti Vietnam dan Filipina.
"Jadi kalau ini beberapa negara baru seperti Vietnam, Filipina, sebagainya memang kita fokus ke sana, selain market-market yang sekarang sudah kita punya, existing market di sana tetap kita pertahankan," ujarnya.
2. Program 3 juta rumah juga bakal kerek permintaan batu bara

Pihaknya meyakini peningkatan permintaan domestik yang dipastikan terus naik. Faktor tersebut didukung oleh program pembangunan 3 juta rumah serta kebijakan penurunan harga semen sebesar 10 persen yang mendorong kebutuhan bahan bakar industri.
Selain itu, sektor lain seperti pupuk dan listrik juga menunjukkan peningkatan permintaan, dengan PLN mencatat kenaikan konsumsi. Hal itu menjadi salah satu indikasi prospek cerah industri batu bara di pasar domestik.
"Yang pasti dengan kondisi ke depan yang masih outlooknya positif. Apalagi kelihatan secara kondisi geopolitik pasca terpilihnya Trump tampaknya ada sesuatu harapan untuk industri batu bara makin bahasanya kalau dulu itu memanas ya," ujarnya.
3. PTBA punya potensi besar sumber daya batu bara

PTBA memiliki total sumber daya batu bara 5,851 miliar ton, dengan cadangan tertambang 3,018 miliar ton. Tambang Tanjung Enim menjadi yang terbesar dengan sumber daya 5,054 miliar ton dan cadangan tertambang 2,735 miliar ton, disusul oleh Tambang Peranap dan Tambang Ombilin.
"Nah sebanyak 5 miliar ton ini jadi tantangan buat kita untuk bisa menutilisasi dan tetap bagaimana menghadirkan energi untuk ketahanan energi nasional tentunya," paparnya.
PTBA juga mengelola wilayah izin usaha pertambangan (IUP) yang tersebar di berbagai lokasi strategis. Tambang Tanjung Enim mencakup lahan seluas 40.347 hektare, sementara Tambang Peranap memiliki wilayah sebesar 18.230 hektare.
Selain itu, terdapat tambang-tambang lain seperti Tambang Ombilin, Tambang Palaran, dan Tambang Bukit Kendi, yang masing-masing memiliki keunikan dalam kontribusinya terhadap operasi perusahaan.