PTBA Kantongi Laba Bersih Rp3,23 Triliun hingga Kuartal III-2024

- PT Bukit Asam Tbk mencatat laba bersih Rp3,23 triliun dan pendapatan Rp30,66 triliun pada kuartal III-2024.
- Total penjualan batu bara naik 16% menjadi 31,28 juta ton, dengan ekspor naik 27% menjadi 14,29 juta ton.
Jakarta, IDN Times - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan laba bersih sebesar Rp3,23 triliun hingga kuartal III-2024. Sementara EBITDA tercatat sebesar Rp5,65 triliun.
Capaian tersebut didukung pendapatan perseroan yang melonjak 11 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) menjadi Rp30,66 triliun.
"Pencapaian tersebut tak lepas dari kinerja operasional perseroan yang tumbuh positif pada kuartal III tahun ini," kata Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra dalam keterangan tertulisnya kepada IDN Times, Rabu (30/10/2024).
1. Penjualan batu bara naik 16 persen

Adapun total penjualan batu bara PTBA pada Januari-September tahun ini mencapai 31,28 juta ton. Realiasi itu naik 16 persen secara tahunan.
Sementara ekspor batu bara PTBA pada periode ini sebanyak 14,29 juta ton, melonjak 27 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 11,25 juta ton.
2. Produksi batu bara tumbuh 3 persen

Adapun realisasi Domestic Market Obligation (DMO) pada kuartal III-2024 sebesar 16,98 juta ton. Angka ini tumbuh 8 persen dibandingkan kuartal III-2023 sebesar 15,76 juta ton.
Sementara hingga September 2024, produksi batu bara PTBA mencapai 32,97 juta ton atau tumbuh 3 persen secara tahunan. Realisasi angkutan dengan kereta api 26,42 juta ton, meningkat 11 persen secara tahunan.
3. PTBA akan maksimalkan potensi dalam negeri dan ekspor

Kinerja perseroan terjadi di tengah tantangan, di antaranya koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Adapun rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 14 persen secara tahunan dari 86,32 dolar AS per ton hingga kuartal III-2023 menjadi AS 74,59 per ton sampai dengan kuartal III-2024.
Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 28 persen secara tahunan menjadi 133,89 dolar AS per ton sampai dengan kuartal III-2024, dari 185,45 dolar AS per ton hingga kuartal III-2023.
Karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.
"Hal ini tercermin dari penurunan cash cost per ton secara tahunan dari Rp853 ribu menjadi Rp835 ribu," ujar Niko.
Selain itu, perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan PTBA.