Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pupuk Indonesia Sabet Posisi 69 dalam Daftar Fortune Southeast Asia 500

WhatsApp Image 2025-06-18 at 18.34.45.jpeg
Pupuk Indonesia Peringkat 69 Fortune Southeast Asia 500. (Dok/Istimewa).
Intinya sih...
  • Pupuk Indonesia naik ke peringkat 69 dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 tahun 2025.
  • Perusahaan terus memperkuat proses bisnis dengan teknologi industri 4.0 dan efisiensi energi.
  • Aplikasi i-Pubers telah dimanfaatkan di lebih dari 26 ribu kios resmi untuk penyaluran pupuk subsidi yang efektif.

Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil menempati peringkat ke-69 dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 (FSEA500) tahun 2025, yang memuat 500 perusahaan dengan pendapatan terbesar di kawasan Asia Tenggara. Posisi ini naik dua peringkat dari tahun sebelumnya, di mana perusahaan berada di peringkat ke-71.

Vice President Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Cindy Sistyarani menjelaskan pencapaian ini didasarkan pada kinerja keuangan perusahaan selama tahun fiskal 2024, di mana Pupuk Indonesia berhasil membukukan pendapatan audited sebesar Rp81,6 triliun.

"Lonjakan ini mencerminkan efektivitas strategi bisnis perusahaan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan efisiensi operasional di tengah tantangan global," ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (18/6/2025).

1. Berbagai langkah peguatan proses bisnis terus dilakukan

WhatsApp Image 2025-06-18 at 18.34.46.jpeg
Pupuk Indonesia Peringkat 69 Fortune Southeast Asia 500. (Dok/Istimewa).

Ia mengatakan bahwa terpilihnya Pupuk Indonesia dalam daftar ini tidak hanya mencerminkan skala bisnis dari sisi pendapatan, tetapi juga menjadi indikator penting atas kepercayaan publik terhadap perusahaan yang mampu menjaga fundamental bisnis secara konsisten dan bertanggung jawab. Pengakuan ini turut memperkuat posisi Pupuk Indonesia sebagai BUMN strategis yang adaptif, efisien, dan berdaya saing global.

“Pencapaian ini mencerminkan konsistensi kami dalam memperkuat fondasi perusahaan melalui semangat efisiensi, inovasi teknologi, serta komitmen terhadap kesejahteraan petani. Kami terus menjaga keseimbangan antara kinerja bisnis dan mandat strategis sebagai BUMN yang berperan dalam mendukung swasembada pangan nasional,” ujar Cindy.

Cindy menambahkan, Pupuk Indonesia secara berkelanjutan menjalankan langkah-langkah penguatan proses bisnis melalui pendekatan berbasis teknologi. Di lini produksi, perusahaan terus memperluas penerapan teknologi industri 4.0, seperti integrasi sistem big data dan Internet of Things (IoT), guna meningkatkan akurasi pengendalian operasional serta efisiensi proses produksi. Saat ini, lebih dari 32 ribu sensor telah dipasang di 48 fasilitas produksi Pupuk Indonesia untuk mendukung pemantauan secara real-time.

2. Pabrik Pusri III-B berpotensi hemat biaya Rp1,5 triliun per tahun

(Ilustrasi logo PT Pupuk Indonesia) www.bumn.go.id/pupukindonesia
(Ilustrasi logo PT Pupuk Indonesia) www.bumn.go.id/pupukindonesia

Menurut Cindy, salah satu upaya efisiensi utama yang dijalankan Pupuk Indonesia adalah revitalisasi fasilitas produksi secara bertahap, termasuk pembangunan pabrik Pusri III-B yang akan menggantikan pabrik tua dengan konsumsi energi tinggi.

Pabrik baru ini diproyeksikan mampu menurunkan konsumsi gas dari 32 MMBTU/ton menjadi 21,7 MMBTU/ton, dengan potensi efisiensi biaya hingga Rp1,5 triliun per tahun. Efisiensi energi ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan perusahaan dalam meningkatkan daya saing dan produktivitas industri pupuk nasional.

“Efisiensi bukan hanya soal penghematan, tetapi juga tentang menciptakan proses kerja yang lebih cerdas, terukur, dan berkelanjutan. Langkah-langkah seperti revitalisasi pabrik dan integrasi teknologi menjadi fondasi kami dalam membangun perusahaan yang adaptif dan kompetitif,” kata Cindy.

3. Aplikasi Ipubers telah dimanfaatkan lebih dari 26 ribu kios

Aplikasi Ipubers /Screenshot
Aplikasi Ipubers /Screenshot

Di sisi distribusi, Cindy mengatakan Pupuk Indonesia terus meningkatkan digitalisasi, salah satunya melalui platform i-Pubers untuk memastikan penyaluran pupuk subsidi yang efektif dan akuntabel. Saat ini, i-Pubers telah digunakan di lebih dari 26 ribu kios resmi di seluruh Indonesia, dan berperan penting dalam memastikan penyaluran pupuk melalui distribusi yang tepat dan terpantau.

Lebih jauh, Cindy mengatakan sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Pupuk Indonesia juga mengembangkan portofolio usaha melalui diversifikasi bisnis. Di sektor hilir, perusahaan tengah membangun pabrik soda ash pertama di Indonesia melalui Pupuk Kalimantan Timur, dengan kapasitas 300 ribu ton per tahun, guna mendukung produksi bahan baku penting sejumlah industri Tanah Air dalam menjalankan bisnisnya, seperti sektor kaca, kertas, detergen, dan tekstil.

"Pupuk Indonesia juga menjalankan proyek energi bersih seperti green ammonia melalui Petrokimia Gresik dan proyek Green Ammonia Initiative from Aceh (GAIA) di Pupuk Iskandar Muda untuk mendukung transisi menuju industri ramah lingkungan," ungkapnya.

Sementara itu, pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak, Papua Barat, turut diarahkan untuk memperkuat distribusi pupuk di kawasan timur Indonesia serta membuka pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan.

“Kami meyakini bahwa transformasi menyeluruh dari sisi operasional, digitalisasi, maupun pengembangan usaha, adalah kunci untuk menciptakan nilai tambah jangka panjang. Masuknya Pupuk Indonesia dalam daftar ini turut mempertegas arah strategis perusahaan yang berpijak pada tata kelola yang baik, efisiensi operasional, dan keberpihakan kepada petani. Kami akan terus menjaga komitmen untuk memastikan akses pupuk yang tepat sasaran, merata, dan berkelanjutan di seluruh Indonesi," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us