Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

QRIS Salip Kartu Kredit, Airlangga: Operator Kredit Mulai Jengah

WhatsApp Image 2025-10-16 at 11.58.40.jpeg
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Airlangga dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran. (Dok/Istimewa)
Intinya sih...
  • Sejumlah negara sudah implementasi LCT, termasuk Malaysia, Thailand, Jepang, China, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab.
  • Performa ekonomi digital RI semakin kuat dengan nilai mencapai 150 miliar dolar AS.
  • Sektor digital dorong pertumbuhan sektor lain seperti logistik dan warehouse hingga 8 persen.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang semakin pesat membuat para operator kartu kredit merasa jengah. Menurutnya, QRIS kini telah menjadi instrumen pembayaran yang sangat populer dan efisien.

Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendorong kerja sama internasional berbasis transaksi mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT).

“QRIS rupanya menyalip penggunaan credit card. Makanya, berbagai operator mulai jengah melihat bagaimana kita bisa bergerak cepat. Jumlah pengguna QRIS sudah mencapai 56 juta. Jadi, kita mempunyai resilience,” ujar Airlangga dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Optimism on 8 persen Economic Growth, di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).

1. Sejumlah negara sudah implementasi LCT

qris,id
qris,id

Lebih lanjut, ia merinci sejumlah negara telah bekerja sama dengan Indonesia dalam implementasi LCT, di antaranya Malaysia, Thailand, Jepang, China, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem pembayaran lintas negara, Bank Indonesia (BI) baru-baru ini meresmikan peluncuran QRIS Indonesia–Jepang pada 17 Agustus 2025.

Melalui kerja sama ini, wisatawan asal Indonesia yang bepergian ke Jepang kini dapat bertransaksi langsung menggunakan QRIS tanpa perlu menukarkan mata uang ke yen. Adapun uji coba awal penggunaan QRIS dilakukan saat World Expo 2025 di Osaka pada Agustus lalu.

2. Performa ekonomi digtal RI makin kuat

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, Airlangga juga menyoroti performa ekonomi digital nasional yang disebutnya semakin kuat dan tahan terhadap tekanan global. Ia mengungkapkan nilai ekonomi digital Indonesia telah mencapai 150 miliar dolar AS.

“Jangan khawatir, di bidang digital kita tidak kalah. Kita sangat menguasai sektor ini. Bahkan, ekonomi digital kita sudah mencapai 150 miliar dolar AS dan ekonomi digital tidak takut terhadap tarif-tarifan,” ujarnya.

3. Sektor digital dorong sektor lain untuk bertumbuh

Ilustrasi Digitalisasi (Unsplash.com/fancycrave1)
Ilustrasi Digitalisasi (Unsplash.com/fancycrave1)

Airlangga menjelaskan perkembangan ekonomi digital turut mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain. Salah satunya adalah sektor logistik dan warehouse, yang mencatatkan pertumbuhan hingga 8 persen, jauh melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam kesempatan itu, ia juga mendorong Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir, untuk mulai melirik sektor ekonomi digital sebagai salah satu sektor unggulan masa depan.

“Investasi di ekonomi digital akan menjadi penggerak utama perekonomian kita ke depan,” tegas Airlangga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Mawatu, Simbol Baru Gaya Hidup Global di Jantung Labuan Bajo

16 Okt 2025, 20:09 WIBBusiness