Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi Juni 2018 yang meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yakni mencapai 0,59 persen. BPS mencatat dari 82 kota yang terhitung dalam Indeks Harga Konsumen (IHK), seluruhnya mengalami inflasi.
Angka tertinggi ada di Tarakan dengan 2,71 persen, sedangkan Medan dan Pekanbaru menjadi kota dengan inflasi paling rendah, yakni hanya 0,01 persen saja.
Salah satu faktor meningkatnya inflasi pada Juni adalah karena bertepatan dengan momen puasa Ramadan dan Lebaran. Meski naik dari bulan sebelumya, tapi angka ini termasuk paling rendah jika dibandingkan dengan periode Lebaran 2016 yakni 0,66 persen dan 2017 sebanyak 0,69 persen.
"Jadi, inflasi secara tahun kalender 2018 tercatat 1,90 persen, sementara secara tahun ke tahun sebesar 3,12 persen," ujar Kepala BPS, Suhariyanto, melalui telewicara di Kantor BPS Jawa Timur, Kendangsari, Surabaya, Senin (2/7).
Kata Suhariyanto, angka tersebut masih di bawah sasaran inflasi sebesar 3,5 persen. "Namun, ini termasuk angka yang menggembirakan," ujarnya.
Sektor transportasi dan bahan pangan memiliki andil paling besar terhadap inflasi pada Juni 2018. Karena selama bulan puasa dan Lebaran, permintaan terhadap dua komponen tersebut meningkat pesat.
Kenaikan harga dialami sejumlah bahan pangan seperti ayam ras, daging sapi, dan daging ikan yang menyumbang angka inflasi sebesar 0,19 persen. Sedangkan, transportasi ikut andil menaikkan angka inflasi hingga 0,26 persen. Yang paling besar disebabkan oleh kenaikan tarif angkutan udara. Selain pesawat, penggunaan transportasi saat mudik Lebaran begitu tinggi, termasuk jalur antarkota dengan bus dan kereta api.
Kenaikan inflasi diprediksi akan terus terjadi hingga penutupan tahun 2018. Hal ini disampaikan oleh Kabid Statistik Distribusi BPS Jawa Timur Satriyo Wibowo.
"Apalagi mulai hari ini BBM naik, pengaruhnya akan terbaca nanti pada bulan ini, baik secara langsung maupun multi player effect-nya, " kata Satriyo.
Ia menambahkan, tahun ajaran baru pada bulan Juli hingga Agustus juga dipastikan mempengaruhi tingginya inflasi hingga Natal dan tahun baru 2018.