- KEK Gresik – Hilirisasi Tembaga dan Emas
Realisasi Investasi di KEK Tembus Rp294,4 Triliun

- Realisasi investasi di KEK tembus Rp294,4 triliun.
- Rincian sejumlah capain KEK sepanjang semester I.
- Realisasi investasi hingga kuartal III telah mencapai Rp1.400 triliun.
Jakarta, IDN Times – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan secara kumulatif, realisasi investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) telah mencapai Rp294,4 triliun dan berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 187.376 orang.
Untuk periode Januari–Juni 2025 atau semester I, tambahan investasi di KEK tercatat sebesar Rp40,48 triliun. Investasi ini didominasi oleh KEK yang bergerak di sektor industri pengolahan dan manufaktur, seperti KEK Gresik, Kendal, Galang Batang, Sei Mangkei, dan Nongsa. Saat ini, Indonesia memiliki 25 KEK yang tersebar di berbagai wilayah.
“Realisasi KEK sebesar Rp294,4 triliun dan mempekerjakan 187.376 orang,” ujar Airlangga dalam acara Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran di Jakarta, Kamis (16/10/2025).
1. Rincian sejumlah capain KEK sepanjang semester I

Capaian Strategis per Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
PT Freeport Indonesia meresmikan pabrik smelter tembaga terbesar di dunia.
Kapasitas produksi: pengolahan 6.000 ton lumpur anoda per hari.
Output emas mencapai 52 ton per tahun.
Meningkatkan nilai tambah mineral dan memperkuat posisi Indonesia dalam industri tembaga dan logam mulia.
- KEK Kendal – Industri Anoda Baterai untuk EV
Kehadiran pabrik anoda baterai berkapasitas 80.000 ton/tahun.
Kapasitas ini setara untuk mendukung produksi 1,5 juta mobil listrik (EV).
Produk diekspor ke Amerika Serikat, memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global kendaraan listrik.
- KEK Sei Mangkei – Hilirisasi Kelapa Sawit
Investasi oleh PT Unilever Oleochemical Indonesia senilai Rp6,5 triliun.
Ekspor tahun 2024 dari kawasan ini mencapai Rp2,7 triliun.
Proyek ekspansi KernelMax menyerap investasi tambahan sebesar 20 juta dolar AS.
- KEK Singhasari – Pengembangan Sektor Pendidikan Internasional
Telah dimulai perkuliahan kampus King’s College London (KCL).
Target: 5 program studi, 750 mahasiswa hingga 2030.
Queen Mary University of London (QMUL) mulai beroperasi September 2026.
Target: 6.000 mahasiswa.
Total target melalui kerja sama dengan Russell Group: 10.000 mahasiswa.
Menjadikan KEK sebagai pusat pendidikan tinggi bertaraf internasional.
- KEK Nongsa – Ekonomi Digital dan Data Center
Investasi senilai Rp5,8 triliun dari sejumlah perusahaan data center global:
GDS (Tiongkok)
Gaw Capital (Hong Kong)
Princeton Digital Group (Singapura)
BWDigital Infra Indonesia (Selandia Baru)
Menunjukkan daya tarik Nongsa sebagai digital hub internasional.
- KEK Galang Batang – Produksi dan Ekspor Alumina
Telah mengekspor 2 juta ton Smelter Grade Alumina (SGA) per tahun.
Sedang dalam proses peningkatan kapasitas menjadi 4 juta ton/tahun.
Mengokohkan Indonesia sebagai produsen alumina utama dunia.
- KEK Industropolis Batang – Kerja Sama Internasional Tiongkok–Indonesia
Melalui skema Two Countries Twin Parks (TCTP).
Potensi investasi yang akan masuk sebesar 3,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp59,3 triliun.
Mendorong pertumbuhan industri dan manufaktur berbasis ekspor.
- KEK Sanur – Layanan Kesehatan Kelas Dunia
Hadirnya Bali International Hospital (BIH) dan berbagai fasilitas kesehatan lainnya.
Realisasi investasi sebesar Rp4,42 triliun.
Diproyeksikan dapat menghemat devisa negara hingga Rp86 triliun, yang sebelumnya keluar untuk pengobatan warga Indonesia di luar negeri.
2. Realisasi investasi semester I capai Rp942 triliun

Sejalan dengan capaian tersebut, sebelumnya Airlangga juga melaporkan realisasi investasi nasional pada semester I 2025 mencapai Rp942 triliun. Angka ini mengalami kenaikan sebesar Rp13,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, realisasi investasi hingga kuartal III 2025 telah mencapai Rp1.400 triliun, mendekati target investasi nasional yang ditetapkan sebesar Rp1.905,6 triliun untuk tahun 2025.
3. Realisasi investasi hingga kuartal III telah mencapai Rp1.400 triliun

Airlangga menyebut capaian tersebut berdasarkan laporan dari Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, yang juga menjabat sebagai CEO Danantara.
“Kemarin saya berbicara dengan Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara. Untuk kuartal III 2025, targetnya sudah tercapai, yaitu sekitar Rp1.400 triliun dari total target akhir tahun sebesar Rp1.900 triliun,” jelas Airlangga.
Ia menegaskan investasi memiliki peran strategis sebagai salah satu komponen utama dalam mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), sekaligus sebagai motor penggerak penciptaan lapangan kerja di berbagai sektor.