Rekrutmen ala PT Vale Indonesia, Wujud Transparansi dan Inklusi

- PT Vale Indonesia menerapkan sistem rekrutmen yang terbuka dan partisipatif untuk mengatasi stigma kurangnya transparansi dalam rekrutmen tenaga kerja lokal
- Tingkat pengangguran di Sulawesi Selatan meningkat, sehingga kebutuhan akan mekanisme rekrutmen yang inklusif semakin mendesak
- Vale Indonesia juga berkomitmen terhadap keberagaman dan kesetaraan di tempat kerja melalui Diversity and Inclusion Charter
Siapa yang mau bekerja di pertambangan? Saat ini industri ini masih menjadi sorotan bagi kalangan gen z maupun milenial. Benefit yang diberikan dinilai sangat worth it!
Namun, tahukah kamu? Saat ini industri pertambangan masih menghadapi stigma terkait kurangnya transparansi dalam rekrutmen tenaga kerja lokal lho. Anggapan bahwa pekerja dari luar daerah lebih diutamakan dibandingkan masyarakat setempat pun menjadi isu yang sensitif.
Berangkat dari hal ini, PT Vale Indonesia (Vale Indonesia) seperti berupaya merombak persepsi tersebut dengan menerapkan sistem rekrutmen yang lebih terbuka dan partisipatif.
Sebagai langkah konkret, Vale Indonesia menggelar forum group discussion (FGD) bertajuk "Membangun Mekanisme Rekrutmen Partisipatif untuk Keberlanjutan" tahun lalu di Aula Ontaeluwu, Sorowako, Luwu Timur,
Sebanyak 39 perwakilan masyarakat dari empat wilayah, yakni Nuha, Towuti, Malili, dan Wasuponda ikut serta. Diskusi ini tidak hanya bertujuan menciptakan sistem rekrutmen non-staf yang lebih adil, tetapi juga membangun kepercayaan dan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan.
1. PT Vale Indonesia memastikan rekrutmen lebih adil dan transparan

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan, jumlah angkatan kerja pada Februari 2024 mencapai 9,3 juta orang, dengan tingkat pengangguran sebanyak 230.670 orang. Di Kabupaten Luwu Timur, proporsi tenaga kerja laki-laki mendominasi sebesar 62,51 persen, sementara perempuan sebesar 37,49 persen.
Dengan tingkat pengangguran terbuka yang naik 0,94 persen dibanding tahun sebelumnya, kebutuhan akan mekanisme rekrutmen yang lebih inklusif menjadi semakin mendesak.
Vale Indonesia, yang saat ini mempekerjakan 3.067 karyawan dengan 83 persen, di antaranya tenaga kerja lokal, terus berupaya memastikan proses rekrutmen yang lebih adil dan transparan.
Gustaf Ganna Songgo, Head of Human Resources Business Partner and Industrial Relations PT Vale Indonesia, menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam rekrutmen.
"Kami berkomitmen untuk mendengarkan suara masyarakat. FGD ini bukan sekadar forum, tetapi langkah nyata menuju perbaikan mekanisme rekrutmen kami. Inklusi dan transparansi bukan hanya tanggung jawab kami, tetapi juga harapan masyarakat yang harus kami penuhi," ujarnya.
2. Langkah Vale Indonesia sebagai contoh positif bagi industri lainnya

Komitmen Vale Indonesia juga mendapatkan apresiasi dari pemerintah daerah. Alamsyah, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, menegaskan bahwa transparansi dalam rekrutmen adalah kunci membangun kepercayaan publik.
"Rekrutmen yang transparan adalah fondasi bagi hubungan yang kuat antara perusahaan dan masyarakat. Ini bukan sekadar prosedur; ini tentang membangun masa depan yang lebih baik bersama," katanya.
Senada dengan itu, Akhryanto, Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan, mengakui langkah Vale Indonesia sebagai contoh positif bagi industri lainnya.
"Diskusi terbuka ini menunjukkan bahwa Vale Indonesia tidak hanya berbicara tentang keadilan, tetapi juga bertindak untuk mewujudkannya. Ini adalah contoh yang patut ditiru oleh perusahaan lain," jelasnya.
3. Komitmen Vale Indonesia terhadap keberagaman dan kesetaraan

Tak hanya soal transparansi rekrutmen, Vale Indonesia juga berkomitmen terhadap keberagaman dan kesetaraan di tempat kerja melalui Diversity and Inclusion Charter.
Sepanjang 2023, 1.094 karyawan mengikuti pelatihan terkait keberagaman, kesetaraan, dan inklusi. CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, menegaskan perusahaan membuka kesempatan yang setara bagi semua orang.
"Kami memberikan kesempatan setara kepada setiap orang untuk bekerja dan berkarier di Vale Indonesia. Seluruh proses rekrutmen berlangsung tanpa melihat latar belakang gender, suku, agama, golongan, afiliasi politik, serta keterbatasan fisik untuk penyandang disabilitas, maupun hal-hal lain yang dapat menimbulkan diskriminasi," ujarnya.
Dengan pendekatan yang lebih inklusif, Vale Indonesia tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memperkuat hubungan dengan komunitas lokal. Perusahaan ini berkomitmen untuk terus mendengar aspirasi masyarakat dan mengembangkan mekanisme yang lebih adil demi keberlanjutan industri pertambangan di Indonesia. Jadi, seperti #MenambangKebaikan kan!
Ke depan, langkah-langkah strategis seperti ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi industri lain untuk menerapkan sistem rekrutmen yang lebih transparan dan partisipatif. #StartsWithMe