Renault Akan Pecat 3 Ribu Pekerja imbas Program Penghematan

- Renault akan memecat 3 ribu pekerja di seluruh dunia
- Pemecatan dilakukan untuk menghemat pengeluaran perusahaan
Jakarta, IDN Times - Produsen mobil asal Prancis, Renault mengungkapkan rencana untuk memangkas 3 ribu pekerja di perusahaannya di seluruh dunia. Keputusan ini sebagai bagian dari upaya mengurangi kelebihan pekerja di posisi tertentu.
Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa perusahaan otomotif Eropa sudah merencanakan pemangkasan pekerjanya. Langkah ini didorong turunnya permintaan mobil listrik di Eropa dan persaingan dengan mobil listrik asal China.
1. Renault berusaha menghemat pengeluaran perusahaan

Pemecatan massal ini diberlakukan sebagai bagian untuk menghemat pengeluaran di dalam internal Renault. Pekerja yang akan dikurangi dari divisi pelayanan, seperti manajemen sumber daya manusia, finansial, dan pemasaran.
Dilansir dari Mint, Renault mengonfirmasi bahwa pengurangan biaya ini masih dalam rencana dan belum ada keputusan yang dibuat. Maka dari itu belum dapat dipastikan berapa jumlah pemecatan yang akan dilakukan Renault.
“Melihat ketidakpastian pasar otomotif dan pasar yang sangat kompetitif saat ini, kami menginformasi untuk mensimplifikasi operasi kami, mempercepat eksekusi, dan mengoptimalisasi biaya tetap,” ungkap juru bicara Renault.
2. Informasi pribadi konsumen Renault dicuri imbas serangan siber
Pada hari yang sama, Renault Inggris mengakui penyedia layanan pemrosesan data pihak ketiga telah menjadi target hacker. Perusahaan Prancis itu mengakui bahwa serangan siber telah berdampak besar.
“Beberapa dari data, termasuk nama konsumen, alamat, tanggal kelahiran, gender, nomor telepon, nomor identifikasi kendaraan, dan detail dari registrasi kendaraan sudah bocor imbas serangan siber,” ujarnya, dikutip dari RTE.
Sementara itu, serangan siber di Inggris ini sudah menargetkan sejumlah mereka ternama di Inggris, seperti Marks and Spencer, Harrods, dan Co-op. Selain itu, Jaguar Land Rover juga tak luput dari target serangan siber sebulan lalu yang berujung pada penangguhan sementara operasionalnya.
3. Renault ekspansi dengan buka fasilitas penyedia suku cadang di Meksiko

Renault mengumumkan ekspansi operasional di Meksiko dengan mendirikan pusat pengadaan dan pengondisian suku cadang. Fasilitas ini berfungsi untuk menyuplai pabrik-pabrik Renault yang berada di Amerika Selatan dan memperkuat layanan purna jual di Meksiko.
“Meksiko menjadi pusat pemasok suku cadang. Kami sudah membuka sebuah unit bisnis yang dibuka pada Oktober dan tujuannya untuk meningkatkan suku cadang asal Meksiko untuk kendaraan yang dibuat di Kolombia, Brasil, dan Argentina. Ini adalah unit baru dan kami akan mulai mengirimkan suku cadang ke semua pabrik,” kata CEO Renault Meksiko, Jesus Gallo.
Pembukaan fasilitas ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor suku cadang mobil dari Prancis dan Brasil. Selama ini Renault di Meksiko dikelola oleh Nissan. Namun, setelah Renault menjual sahamnya di Nissan, perusahaan itu memutuskan untuk mengontrol sebagian unit bisnisnya di Meksiko.